Pusat perbelanjaan yang biasanya menampung orang dalam jumlah besar harus membatasi kapasitas pengunjung, selain mencegah adanya antrian dalam jumlah besar.
Namun di tempat-tempat dimana banyak orang berkumpul dan berinteraksi dalam waktu yang lama, untuk sementara tidak diizinkan dibuka.
Tempat-tempat tersebut termasuk pusat kegiatan keagamaan, perpustakaan dan museum.
Malaysia
Baca Juga: Penyakit Cacar Diberantas dalam 200 Tahun, Bagaimana dengan Covid-19?
Jumlah kasus 8.505, meninggal 121, sembuh 7.733
Pada awal Mei 2020, pekerja migran di Malaysia diwajibkan untuk melakukan tes virus corona.
Di Malaysia, penyebaran kasus COVID-19 dinyatakan sudah terkendali sehingga sekolah akan dibuka lagi mulai tanggal 24 Juni.
Pejabat kesehatan setempat mengatakan perjanjian terkait perjalanan dengan negara lain yang disebut 'green bubble', seperti dengan Singapura, Thailand dan Brunei sedang dibicarakan, di mana tingkat penyebaran corona juga rendah, karenanya perjalanan antar negara bisa dilakukan lagi.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan pandemi telah berhasil dikuasai sehingga mereka sedang masa proses kembali menuju normal sampai tanggal 31 Agustus.
Baca Juga: Kia Sedang Kembangkan Material Antivirus untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Pelarangan masih diberlakukan untuk perjalanan internasional, kunjungan ke taman hiburan, serta klub malam belum boleh beroperasi.