"Gambarannya begini, pemakaian pelanggan listrik pada Desember 55 kWh, Januari 50 kWh, dan Februari 45 kWh, maka pemakaian di bulan Maret yang ditagihkan di bulan April rata-ratanya sebesar 50 kWh. Kemudian untuk tagihan Mei, jika dirata-ratakan akan mendapatkan 48 kWh," celotehnya.
Karena itulah konsumen menjadi kaget melihat tagihan listrik yang membengkak.
Akan tetapi, Edison mengatakan bahwa sesungguhnya yang terjadi itu adalah pemakaian yang riil setelah PLN bisa melakukan pencatatan meter secara langsung ke rumah pelanggan.
Baca Juga: Perkuat Program Belajar dari Rumah, Kemendikbud Gandeng Netflix