Darah Tumpah di Perbatasan, Narendra Modi Kasih Sinyal Keras ke Beijing

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 17 Juni 2020 | 21:52 WIB
Darah Tumpah di Perbatasan, Narendra Modi Kasih Sinyal Keras ke Beijing
PM India Narendra Modi mengheningkan cipta bagi puluhan tentara yang terbunuh di perbatasan India-China. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri India Narendra Modi akhirnya angkat bicara ihwal bentrokan antara tentara India dengan China di perbatasan. Rabu (17/6/2020), Modi mengatakan negaranya ingin perdamaian. Akan tetapi jika diprovokasi, India juga bisa memberikan 'jawaban' yang sesuai.

Pernyataan tersebut merupakan yang pertama dilontarkan pemerintahan Modi setelah terjadinya bentrok di lembah Galwan, Ladakh, Senin (15/6/2020) malam, yang menewaskan 20 tentara India.

Pernyataan bahwa India siap mengambil langkah untuk melindungi kedaulatannya itu menjawab keraguan rakyat India kepada Modi yang sebelumnya hanya bungkam, yang sekaligus sebagai pesan keras ke pemerintah China.

India menyalahkan China atas bentrokan di perbatasan yang menurut New Delhi bisa dihindari seandainya mereka tetap menghormati perjanjian yang telah mereka sepakati di masa lalu dan tidak mencoba mengubah status quo secara sepihak di wilayah Galwan.

Baca Juga: Tentara Tewas di Perbatasan Narendra Modi Masih Bungkam, Rakyat India Kesal

Tentara penjaga perbatasan India di Sikkim meluangkan waktu dengan berlatih. [AFP]
Tentara penjaga perbatasan India di Sikkim meluangkan waktu dengan berlatih. [AFP]

Modi juga menyebut jika Kolonel Santosh Babu, pemimpin di perbatasan, dan anak buahnya kalah jumlah dari pasukan China yang datang menyerang. Namun Modi memuji keberanian Santosh dan anak buahnya yang berani menghadapi musuh.

Menurut laporan yang diterima Modi, dalam prosesnya, Kolonel Santosh dan anak buahnya membunuh atau melukai lebih dari 40 tentara China, termasuk seorang komandan Tentara Pembebasan Rakyat.

"Negara akan bangga mengetahui bahwa mereka mati setelah mereka membunuh musuh mereka," kata PM Modi seperti dikutip Hindustantimes.

“Saya ingin meyakinkan bangsa bahwa pengorbanan (para tentara) kita tidak akan sia-sia. Bagi kami, persatuan dan kedaulatan India adalah yang paling penting dan tidak ada yang bisa menghentikan kita dari melindunginya. Seharusnya tidak ada yang meragukan hal ini. India menginginkan perdamaian tetapi mampu menjawab dengan tepat dalam setiap situasi,” tegas Modi.

Perdana Menteri India Narendra Modi. (Shutterstock)
Perdana Menteri India Narendra Modi. (Shutterstock)

Menteri Pertahanan Rajnath Singh, yang juga hadir di konferensi menteri utama bersama dengan Menteri Dalam Negeri Amit Shah, sebelumnya mengaku sangat terganggu dengan peristiwa di perbatasan yang menewaskan puluhan tentara.

Baca Juga: Bentrok dengan Pasukan China di Perbatasan, 20 Tentara India Tewas

“Bangsa tidak akan pernah melupakan keberanian dan pengorbanan mereka. Hati saya tertuju pada keluarga prajurit yang jatuh. Bangsa ini berdiri berdampingan dengan mereka di saat yang sulit ini. Kami bangga dengan keberanian dan keberanian para pemberani India,” tulis Rajnath Singh di akun Twitternya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI