Suara.com - Universitas-universitas Australia berencana menyewa pesawat terbang untuk menjemput mahasiswa asingnya di tengah studi mereka yang ditutup akibat pandemi Covid-19.
Menyadur Channel News Asia pada Rabu (17/6/2020), University of Canberra dan The Australian National University berencana menyewa pesawat untuk menjemput 350 mahasiswanya pada bulan Juli sehingga mereka dapat menyelesaikan karantina kemudian kembali ke kelas.
Menurut universitas, rencana tersebut mendapat persetujuan dari pemerintah wilayah namun masih membutuhkan penandatanganan dari pemerintah federal.
"Kami bersemangat menyambut mahasiswa internasional kami untuk kembali ke kampus, secepat dan seaman mungkin," ujar Wakil Rektor Universitas Canberra Paddy Nixon dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Penampakan Bola Api Biru di Australia Bikin Gempar dan Bingung Astronom
Universitas tidak mengatakan dari negara mana penerbangan akan berangkat. Seorang juru bicara universitas mengatakan bahwa universitas dapat mengatur penerbangan dari pusat regional sehingga siswa dari berbagai negara bisa naik.
Program yang diberi nama dengan "pilot programme" akan diperuntukkan bagi mahasiswa asing senior yang belajar di Canberra dan yang studinya terganggu oleh penutupan perbatasan.
Mahasiswa asing telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi universitas-universitas Australia. Sejak pandemi Covid-19, universitas kehilangan pundi-pundinya akibat penutup pembatasan sebagai salah satu langkah penanganan.
Meskipun pemerintah Australia mengatakan pihaknya memperkirakan perbatasan akan tetap ditutup setidaknya sampai 2021, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan dia berharap untuk membebaskan universitas mengadakan kegiatan untuk mahasiswa asingnya pada bulan Juli.
Baca Juga: Memilih Lockdown, Scott Morrison Berhasil Tangani Covid-19 di Australia