Menurut ceritanya, cikal bakal grup lawak Warkop terbentuk dari acara konsolidasi mahasiswa yang menolak kedatangan Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei tahun 1974.
"Waktu itu di sebuah perkampungan mahasiswa UI. Sebetulnya itu sebuah acara konsolidasi untuk demo anti Jepang saat itu yang akhirnya menjadi Peristiwa Malari," ucap Indro.
Grup lawak ini kemudian dilirik oleh radio hingga diminta mengisi sebuah program siaran.
Pada minggu-minggu pertama siaran, para personil Warkop hanya membahas tentang alam. Lantaran mereka semua memiliki hobi sebagai pecinta alam.
Baca Juga: Bukan Narkoba, Bintang Emon Pernah Dijebak Cicipi Alkohol
Namun gara-gara rating menurun, mereka memutuskan membicarakan soal isu sosial politik.
"Istilah kalau sekarang mungkin rating, rating jelek, akhirnya diubah. Ah udah lah, tanggung, ngomong ini aja. Makanya 'Obrolan di Warung Kopi', saat itu menganggap bahwa negara ini katanya demokratis tapi yang paling demokratis adalah di warung kopi itu," kata Indro.
Ia juga mengaku mendapat banyak intimidasi dari penguasa saat itu. Bahkan personil Warkop pernah diinterogasi lantaran dicurigai memberikan kritik terhadap seseorang.
"Kita pernah turun dari pesawat, langsung dibawa mobil, dibawa untuk diinterogasi, belum ngapa-ngapain diinterogasi," ungkap Indro.
Video selengkapnya dapat disaksikan di sini.
Baca Juga: Jadi Korban Fitnah, Bintang Emon Merasa Terganggu hingga Stres