Slogan 'Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang' Viral Lagi, Ini Sejarahnya

Rabu, 17 Juni 2020 | 17:18 WIB
Slogan 'Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang' Viral Lagi, Ini Sejarahnya
Cuitan warganet mendukung Bintang Emon pakai slogan Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Slogan "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" kembali viral di media sosial setelah komika Bintang Emon diserang buzzer hingga dilaporkan ke Kominfo.

Intimidasi yang dilontarkan ke Bintang Emon bermula dari video kritik yang dibuatnya terhadap kasus Novel Baswedan.

Warganet yang membela Bintang Emon banyak memakai slogan "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" untuk memberi dukungan.

Sebenarnya, slogan ini diciptakan oleh grup lawak legendaris Warkop DKI. Sejarah slogan itu terbentuk diceritakan oleh personil Warkop, Indro dalam acara Mata Najwa tahun 2016 lalu.

Baca Juga: Bukan Narkoba, Bintang Emon Pernah Dijebak Cicipi Alkohol

"Di pertengahan tahun 70an itu kami (Warkop) terbentuk. Bahkan saya belum ada waktu itu," tutur Indro Warkop.

Pada masa itu, Indro mengatakan semakin lama semakin susah membuat orang tertawa. Lantaran ada berbagai isu sosial politik yang menghantui.

Indro Wakrop [Evi Ariska/Suara.com]
Indro Wakrop [Evi Ariska/Suara.com]

"Dan semakin hari semakin susah bikin ketawa orang. Ketika kita mau bikin ketawa orang kita harus clingak-clinguk. Orang yang mau ketawa juga clingak-clinguk," ujarnya kepada Najwa Shihab.

Indro Warkop melanjutkan, "Dari situ kita pikir, waduh kita tertawa aja bakal dilarang kayaknya ini. Yaudah, tertawalah sekarang sebelum tertawa itu dilarang."

Dalam kesempatan itu, Indro membenarkan bahwa latar belakang personil Warkop sebagai aktivis membuat mereka kerap memasukkan unsur kritik sosial politik.

Baca Juga: Jadi Korban Fitnah, Bintang Emon Merasa Terganggu hingga Stres

"Warkop itu terjadi justru karena tiga orang yang dulu, ada Rudy Badil, Kasino dan Nanu," kata Indro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI