Suara.com - Nasib tragis Fatimah, 45 tahun, petambak ikat di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, memantik sorotan media asing. Jenazah Fatimah ditemukan di perut buaya raksasa setelah sebelumnya dilaporkan menghilang saat menambak ikan.
Terpantau, ada dua media asing yang menyoroti kematian tragis Fatimah. Keduanya media daring Inggris: The Sun dan Daily Mail. Mereka mengangkat rekaman ketika potongan tubuh Fatimah dikeluarkan dari perut buaya.
Dalam pemberitaan tersebut, disebutkan sejumlah teman sempat mendengar teriakan Fatimah. Disebutkan pula mereka melihat tubuh Fatimah diterkam dan diseret buaya berukuran panjang 6 meter itu ke sungai.
Keesokan harinya, seperti dikutip dari kedua media asing tersebut, buaya yang memangsa Fatimah ditangkap oleh penduduk lokal. Mereka mengamuk dan memotong perut buaya untuk mengeluarkan tubuh Fatimah.
Baca Juga: Detik-detik Potongan Tubuh Fatimah Dikeluarkan dari Perut Buaya Raksasa
Di rekaman tersebut, terlihat jenazah Fatimah yang berupa potongan dikeluarkan satu persatu dari perut buaya yang terbujur kaku. Sementara, bagian kepala dan beberapa bagian tubuh Fatimah ditemukan di dekat lokasi.
Menyadur The Sun, Kepala Badan SAR Nasional Tarakan, Amiruddin mengatakan polisi kali pertama menembak buaya raksasa itu. "Kemudian, perut buaya dipotong dan beberapa bagian tubuh korban dikeluarkan," ujar dia.
Saksi mata mengatakan Fatimah diserang buaya raksasa ketika tengah memberi makan di tambaknya di Pulau Tibi, Bulungan. Pencarian dilakukan penduduk lokal dan polisi setelah ada laporan mengenai serangan buaya.
Setelah beberapa jam mencari, tim SAR mendapati bagian tubuh dan kepala Fatimah. Pencarian dilakukan hingga mereka menemukan buaya pemangsa itu tengah berada di sekitar sungai.
Bagian tubuh Fatimah dibawa ke Tarakan untuk diserahkan ke pihak keluarganya. "Kami telah memperingatkan penduduk untuk menghindari sungai karena ada kemungkinan buaya di sana," ujar Amirrudin.
Baca Juga: Hilang saat Bekerja, Jenazah Fatimah Ditemukan Terpotong dalam Perut Buaya
Melansir Padangkita.com--jaringan Suara.com--, Selasa (16/6/2020), Fatimah ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di areal tambak, di pulau Tibi, Bulungan, usai diterkam buaya.
Sebelumnya Fatimah dilaporkan hilang , sekira pukul 09.00 WITA. Menurut laporan yang diterima Kepala Basarnas Tarakan Amiruddin, seorang saksi mata yang melihat korban sedang mengisi bibit ikan di tambaknya. Sehingga timbul dugaan kuat korban menghilang diduga usai diterkam buaya.
Setelahnya Basarnas Tarakan dan tim SAR gabungan lainnya, bergegas ke lokasi kejadian. Upaya berbuah petunjuk, setelah berhasil menemukan beberapa potongan tubuh Fatimah. Di antaranya, kepala korban.
Sektar jam 13.30, tim menemukan buaya yang memangsa korban. Panjang buaya itu sekitar 6 meter. Kemudian buaya itu ditembak personil Polda Kaltara dan Polair Polres Tarakan.
Setelah sang buaya mati perutnya dibelah, dan ditemukan lagi potongan lain dari tubuh korban.
Jenazah korban dibawa ke pelabuhan perikanan di kota Tarakan, dan diserahkan ke keluarga di rumah duka. Operasi SAR dinyatakan selesai, dan ditutup setelah korban telah ditemukan pada jam 3.15 sore.