Suara.com - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, perlu ada perhatian kepada warga negara yang kehilangan pekerjaan dampak dari pandemi.
Menurutnya, jika tidak ada perhatian dan penanganan, kelompok tersebut bisa saja menjadi rentan terpapar Covid-19. Sebab, dengan kehilangan pekerjaan, otomatis mereka kehilangan pendapatan. Akibatnya daya beli mereka pun imut menurun.
"Kita tidak bisa membiarkan warga kita tidak mendapatkan pekerjaan. Karena kalau mereka tidak memiliki daya beli yang cukup, mereka tidak punya uang untuk membeli makanan. Maka otomatis imunitas tubuhnya akan rendah akan kurang dan inipun akan berpotensi akan terpapar Covid," ujar Doni dalam rapat virtual dengan Komisi X DPR, Rabu (17/6/2020).
Karena itu, lanjut Doni, penanganan harus dilakukan secara paralel antara upaya mengatasi penularan Covid-19 dengan penanganan terhadap warga yang terdampak kehilangan pekerjaan mereka. Ia berujar tidak boleh terpapar karena Covid-19, terlebih terkapat akibat dari tidak adanya pendapatan karena kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Update Covid-19 Global 17 Juni: Selandia Baru Temukan 2 Kasus Baru
"Oleh karenanya kita harus membuat kegiatan ini paralel. Masyarakat tidak boleh terpapar Covid, namun juga tidak boleh terkapar karena PHK. The hungry man become on angry man, orang yang lapar akan marah," ujar Doni.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, ia mengajak pemerintah daerah untuk memberikan atensi terhadap warganya yang terkena PHK. Ia berujar baik pemerintah pusat maupun daerah bisa memberikan bantuan melalui bantuan sosial dan bantuan langsung tunai untuk meringankan beban kehidupam warga terdampak.
"Semua ini semata-mata adalah untuk membuat masyarakat yang kehilangan pekerjaan tetap mendapatkan asupan-asupan makanan yang memadai. Sehingga paralel, masyarakat tidak terpapar covid, tidak boleh terkapar karena PHK. Dan ini semua kewajiban kita untuk melakukan berbagai langkah," tandasnya.