Pensiunan Dokter Bedah Diduga sebagai Penyebar Virus Corona di Amerika

Rabu, 17 Juni 2020 | 10:19 WIB
Pensiunan Dokter Bedah Diduga sebagai Penyebar Virus Corona di Amerika
Ilustrasi penyebaran virus corona. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pensiunan dokter bedah diduga sebagai penyebar virus corona di Amerika karena riwayat bepergiannya yang menggunakan pesawat komersil dalam keadaan terpapar Covid-19.

Menyadur New York Post yang diambil dari laman Los Angeles Times pada Rabu (17/06/2020), pensiunan dokter bedah usia 69 tahun ini bepergian dari Manhattan menuju LA pada 19 Maret.

Ia baru saja keluar dari Rumah Sakit Big Apple, tempat perawatan pasien virus corona untuk melanjutkan perawatan ke LA dementia-care.

Sehari setelah terbang dengan American Airlines, dokter bedah dilarikan ke Cedars-Sinai Medical Center karena demam 101,9 fahrenheit yang setara dengan 38,8 derajat celcius. Ia memiliki gejla batuk dan hasil tes menyatakan positif COVID-19.

Baca Juga: Ahli: Spesies Penyebar Virus Corona Mungkin Tak Bakal Pernah Ditemukan

Setelah hasil tes keluar, 49 penumpang dan 8 awak kabin dalam penerbangan yang sama tak diberitahu. Pihak maskapai baru mengetahui kabar ini dari laporan Los Angeles Times.

Virus ini dengan cepat menyebar ke penghuni lain di Silverado Beverly Place, fasilitas yang menyediakan tempat tinggal bagi pensiunan dokter yang tak disebutkan identitasnya ini.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Perawat yang ditugaskan menyambut, Bruner-Ringo, kemudian memberi tahu ibunya, saudara perempuan dan seorang kolega bahwa pria itu demam dan batuk ketika dia tiba.

Pihak fasilitas membantah dan mengatakan catatan medis yang disiapkan oleh perawat tidak menunjukkan gejala. Namun seperti yang diketahui, Bruner-Ringo dan lusinan orang lainnya kemudian meninggal di Silverado Beverly Place.

Butuh 11 hari bagi departemen kesehatan LA County untuk mengetahui diagnosis COVID-19 pria itu. Menurut Times, kasus ini ditutup setelah 14 hari, karena tidak dapat menghubungi sang ahli bedah untuk wawancara.

Baca Juga: Ini Dia 5 Kluster Besar Penyebar Virus Corona di Jawa Timur

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan pada Times, pejabat kesehatan LA tidak pernah memberitahu tentang penerbangan ini sehingga pelacakan kontak tak dapat segera dimulai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI