Suara.com - Korea Selatan mengadakan rapat keamanan darurat pada hari Minggu (14/06/2020) untuk membahas tekanan yang terus diberikan Korea Utara belakangan ini.
Menyadur laman DW pada Selasa (16/06/2020), Direktur Keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eui Yong mengadakan konferensi video dengan menteri keamanan, kepala diplomatik dan jenderal militer.
Chung Eui Yong mendesak Korea Utara untuk menegakkan perjanjian rekonsiliasi.
"Korea Selatan dan Korea Utara harus berusaha menghormati semua perjanjian antar-Korea yang dicapai. Pemerintah menanggapi situasi saat ini dengan serius."
Baca Juga: Fakta Kim Yo Jong, Ratu Humas Korea Utara yang Jadi Sorotan
Sebelumnya, saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong terus menekan Korea Selatan dan mengancam akan merobohkan kantor penghubung yang disebutnya "tidak berguna" di kota perbatasan Kaesong.
Dalam sebuah pernyataan, ia juga mengecam Korea Selatan sebagai 'musuh' dan berkata kekuatan militernya siap mengambil tindakan kapan saja.
"Dengan menggunakan kekuatan yang disahkan oleh pemimpin tertinggi, partai kami dan negara, saya memberi instruksi kepada lengan departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk melakukan tindakan secara tegas," katany.
"Tentara kita juga akan menentukan sesuatu untuk meredam kekesalan rakyat kita dan tentu saja melaksanakannya, saya yakin," tambahnya.
Pengaruh Kim Yo Jong terus mendominasi dalam beberapa bulan terakhir di tengah rumor kesehatan kakaknya.
Baca Juga: Mengenal Sosok Kim Yo Jong yang Disebut-sebut Jadi Penerus Takhta Korut
Pekan lalu, dia mengancam akan mengakhiri pakta militer penting antara Pyongyang dan Seoul mengenai selebaran propaganda yang dikirim oleh para aktivis dari sisi selatan perbatasan.
Pakta tersebut mencakup perjanjian militer untuk mengurangi ancaman militer konvensional antara kedua negara dan membangun buffer perbatasan dan zona larangan terbang. Kim Yo Jong mengatakan perjanjian itu "hampir tidak ada nilainya."