Suara.com - Seorang mahasiswa di Sabah, Malaysia, rela menghabiskan 24 jam di atas pohon, hanya untuk mendapatkan koneksi internet yang bagus untuk mengikuti ujian daring.
Menyadur World of Buzz, Selasa (16/6/2020), Veveonah Mosibin, tinggal di lingkungan terpencil yang belum memiliki akses listrik yang memadai.
Perjuangan yang dilakukan mahasiswa dari sebuah yayasan pendidikan di Sabah untuk dapat mengikuti ujian daring dengan baik ini belakangan jadi perbincangan hangat setelah ia mengunggah video 24 jam di pohon ke saluran Youtube miliknya.
Dalam video tersebut, Veveonah mengatakan ia sebenarnya berencana mengerjakan ujian di sebuah gubuk di atas bukit yanga berhasil ia bangun sendiri, alih-alih di atas pohon.
Baca Juga: Balitbangkes: Indonesia Mampu Tes Covid-19 Hingga 30 Ribu Spesimen Per Hari
Namun sayang, rencananya gagal setelah gubuknya ambruk usai diterpa angin dan hujan lebat. Alhasil, munculah ide untuk bermalam di atas pohon demi mendapatkan sinyal yang stabil.
Dengan berbekal smartphone, powerbank, sebotol air, makanan, kelambu, dan peralatan ujian, gadis naik ke sebuah pohon dan bermalam di sana.
Selama berada di atas pohon, Veveonah mengaku tak bisa tidur nyenyak di malam hari lantaran didera udara dingin dan mendengar suara-suara aneh.
Belum lagi ia dikunjungi oleh seekor lebah pembunuh yang tiba-tiba terjebak di antara kelambu. Beruntung, lebah ini tak menyengat Veveonah.
Ia pun akhirnya dapat mengikuti ujian daring dengan baik setelah bersusah payah tinggal di atas pohon selama berjam-jam.
Baca Juga: Panen Kecaman, Cewek Bule Berpose Seronok di Samping Ibu-ibu Sembahyang
Disebutkan, Veveonah biasanya membantu penghasilan keluarga dengan mengambil getah karet di pagi hari. Keluarganya tidur jam 7 malam untuk menghemat lilin lantaran desanya belum terjamah jaringan listrik.