Suara.com - Kasus baru infeksi virus Corona di Beijing, China secara resmi telah tercatat lebih dari 100. Hal itu disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (15/6/2020).
Menyadur TRT World, lonjakan kasus Covid-19 di Beijing terjadi setelah pemerintah China mulai melonggarkan pembatasan sosial. WHO memperingati negara-negara untuk waspada gelombang kedua virus bernama ilmiah Sars-CoV-2 itu.
WHO memahami hingga kini Beijing belum lagi mencatatkan kasus kematian akibat virus Corona. Namun, lonjakan kasus disebut mereka jadi lampu kuning bagi pemerintah China.
"Minggu lalu, Cina melaporkan sekelompok kasus baru di Beijing, setelah lebih dari 50 hari tanpa kasus di kota itu. Lebih dari 100 kasus kini telah dikonfirmasi," kata Direktur Jendral WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip TRT World, Selasa (16/6/2020).
Baca Juga: 5 Cara Mudah Deteksi Situs Web Palsu, Nomor Dua Sering Terlewat
"Asal dan luasnya wabah sedang diselidiki," tambahnya.
Tedros mengungkapkan bahwa peristiwa yang terjadi di Beijing bisa jadi gambaran bahwa pandemi virus Corona masih amat berpotensi untuk kembali menyeruak. Perhatian masing-masing negara amat dibutuhkan.
"Bahkan di negara-negara yang telah menunjukkan kemampuan untuk menekan transmisi, negara-negara harus tetap waspada terhadap kemungkinan kebangkitan virus," tandasnya.
Akibat lonjakan kasus di Beijing, pemerintah China memutuskan kembali melakukan penguncian atau lockdown di kota tersebut. Setidaknya 11 residensial yang berada di dekat kluster pasar daging Xinfadi, kekinian mulai dikarantina.
Baca Juga: Waspada Bibir Kering dan Pecah-pecah, Bisa Jadi Gejala Infeksi Virus Corona