Dua Pria Kulit Hitam Mati Tergantung, FBI Turun Tangan

Selasa, 16 Juni 2020 | 12:56 WIB
Dua Pria Kulit Hitam Mati Tergantung, FBI Turun Tangan
Aksi Black Lives Matter di Amerika Serikat (coloradopolitics.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah federal Amerika Serikat akan meninjau penyelidikan terhadap kasus kematian dua pria kulit hitam yang tewas tergantung di California Selatan. Biro Investigasi Federal (FBI) turut dilibatkan.

Menyadur Global News, pihak berwenang setempat menyebut tak ada kejanggalan dalam kematian Robert Fuller di Palmdale dan Malcolm Harsch di Victorville.

Pihak kepolisian menyebut kematian dua pria kulit hitam itu kemungkinan besar karena bunuh diri, kendati sheriff berjanji akan terus menyelidiki kasus tersebut.

Berbagai pihak mendesak pihak berwenang untuk terus menyelidiki kematian Fuller dan Harsch.

Baca Juga: Gangguan Mesin, Roket Jepang Gagal Mengangkasa

Banyak orang khawatir kematian dua orang itu ada hubungannya dengan tindak kejahatan rasial yang baru-baru ini menjadi isu utama di Amerika Serikat usai kematian George Floyd.

Para pengunjuk rasa berhadapan dengan polisi ketika mereka memasuki interstate 580 di Oakland, California, Jumat (29/5). [Josh Edelson / AFP
Para pengunjuk rasa berhadapan dengan polisi ketika mereka memasuki interstate 580 di Oakland, California, Jumat (29/5). [Josh Edelson / AFP

Kantor pengacara FBI, AS di Distrik Tengah California dan Divisi Hak Sipil Departemen Kehakiman AS dikabarkan sedang memantau penyelidikan sheriff Kabupaten Los Angeles dan sheriff Kabupaten San Bernardino.

"Laporan awal tampaknya konsisten dengan bunuh diri tetapi kami merasa lebih bijaksana untuk mengembalikannya dan terus melihat menyelidiki," kata Jonathan Lucas, kepala pemeriksa medis pemeriksa medis, dikutip Global News, Selasa (16/6/2020).

Detektif pembunuhan dilaporkan Global News berebcana untuk menganalisis tempat kejadian, tali dan sampul yang digunakan menggantung dua pria kulit hitam itu.

Tubuh Fuller ditemukan sekitar pukul 3:30 pagi hari Rabu (10/6/2020) di taman dekat Balai Kota. Autopsi dilakukan pada hari Jumat di mana pria 24 tahun itu disebut mati bunuh diri.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Pekerja Masih Berkerumun Saat Jam Istirahat Makan Siang

Beberapa hari sebelum meninggal, Fuller dikabarkan turut menghadiri protes Black Lives Matter. Adiknya tak percaya sang kakak bunuh diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI