Suara.com - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif mengatakan, pandemi corona Covid-19 di Jakarta akan semakin lama selesainya. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi yang sudah berlangsung sejak 5 Juni dianggap sebagai penyebabnya.
Syahrizal menjelaskan, sampai saat ini penambahan pasien positif corona terus berjalan. Bahkan jumlahnya masih terbilang tinggi yakni di atas 100 orang per hari.
"Situasi masih fluktuatif ya. Kadang naik kadang turun. Berarti transmisi di masyarakat masih terus berjalan," ujar Syahrizal saat dihubungi Suara.com, Selasa (16/6/2020).
Pada dasarnya, kata Syahrizal, penanganan wabah corona yang paling tepat adalah melakukan lock down wilayah. Pada tahapan ini, berarti masyarakat benar-benar dibatasi pergerakannya dan antara orang sehat dan sakit harus dipisahkan.
Baca Juga: Kembali Beroperasi saat PSBB Transisi, Begini Suasana Mal Grand Indonesia
Namun Indonesia, termasuk Jakarta memilih menerapkan PSBB yang mengizinkan 11 sektor tetap beroperasi. Terlebih lagi di masa transisi yang jauh lebih longgar.
"Sekarang ini (PSBB transisi) sudah standarnya minimal banget. Pergerakan dilonggarin, kemudian kita semata-mata bertumpu pada protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, tidak berkerumun, cuci tangan," jelasnya.
Dengan kasus masih terus meningkat dan pergerakan masyarakat yang tak terlalu dibatasi lagi, maka menurutnya wabah corona tak akan berakhir dalam waktu dekat. Penerapan protokol kesehatan disebutnya memang bisa mengurangi angka penularan, tapi tak bisa mengakhirinya.
"Yang pasti adalah bisa gak terlalu tinggi naiknya (angka positif). Tapi wabah selesainya agak lama," katanya.
Menurutnya, tindakan pemerintah yang melonggarkan PSBB bisa dimaklumi melihat situasi keterpurukan ekonomi yang sudah tak lagi bisa ditangani. Namun, tindakan pelonggaran ini harus dibarengi dengan solusi lain seperti peningkatan kapasitas tes corona.
Baca Juga: Perdana Buka di Masa PSBB Transisi, Begini Aturan Baru Nge-mal di Kokas
"Jadi ingin melonggarkan kegiatan sosial dan ekonomi. Ya monggo saja, hanya kita harus siap-siap wabahnya berhentinya lama," pungkasnya.