Suara.com - Sejak pasar resmi dibuka seluruhnya pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 perlu diterapkan. Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui masih ada pasar yang protokol kesehatannya masih minim.
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan salah satunya seperti di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia menyebut fasilitas cuci tangan atau wastafel di tempat ini masih kurang.
Ia mengetahui hal ini setelah melakukan tinjauan langsung ke lokasi. Karena itu ia akan menambah fasilitas tersebut agar masyarakat bisa cuci tangan ketika masuk pasar.
"Tambahan peralatan dan fasilitas seperti misalkan tempat cuci tangan saya minta lebih di perbanyak lagi karena memang saya pikir masih kurang," ujar Arief di lokasi, Senin (15/6/2020).
Baca Juga: Kembali Dibuka, Toko di Pasar Tanah Abang Terapkan Ganjil-Genap
Menurutnya kebutuhan wastafel meningkat seiring dengan mulai ramainya pasar. Ia tak ingin nantinya pelanggan yang datang tidak menjaga kebersihan dan berpotensi tertular atau menulari Covid-19.
"Karena antrean masuknya juga sudah cukup banyak hari ini di Pasar Tanah Abang," jelasnya.
Selain itu, ia juga berniat menambah pengukur suhu tubuh di pintu masuk. Ia berharap protokol kesehatan yang dijalankan berbarengan dengan aturan lain seperti ganjil genap pasar bisa mengurangi potensi penularan corona.
"Yang kedua yang scan suhu tubuh juga perlu diperbanyak, petugasnya sudah cukup banyak sehingga kemudian peralatannya perlu diperbaiki dan ditambah," pungkasnya.
Baca Juga: Akhirnya! Pasar Tanah Abang Hari Ini Kembali Dibuka