Bintang Emon Diserang Buzzer Gegara Sentil Kasus Novel Baswedan?

Senin, 15 Juni 2020 | 08:21 WIB
Bintang Emon Diserang Buzzer Gegara Sentil Kasus Novel Baswedan?
Bintang Emon dalam podcast Deddy Corbuzier [Youtube/Deddy Corbuzier]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Sekarang Indonesia tau Bintang Emon melakukan hal yang benar karena fitnah oleh organisator akun-akun ini mengungkap bahwa mereka ada di posisi yang salah," tulis @pandji.

Dukungan juga diberikan oleh komika Arie Kriting yang kemudian membeberkan sifat baik Bintang Emon.

"Bintang Emon baik banget. Gak pernah narkoba dari dulu sampai sekarang. Kalian tanya aja semua yang kenal Bintang deh. Disodorin rokok aja dia ogah. Sering diledekin di tongkrongan, karena gak punya sejarah bandel," tulisnya melalui akun @Arie_Kriting.

Tak cukup sampai di situ, Arie Kriting pun melampiaskan kekesalannya terhadap buzzer yang menyudutkan Bintang Emon.

Baca Juga: Bahas Kasus Novel Baswedan, Lelucon Komika Bintang Emon Dipuji Cerdas

"Buzzer F**yuuu. Siapa pun yang berpikir bahwa dengan cara begini, keadaan akan jadi lebih baik, coba kalian pikirkan lagi deh. Buzzer begini cuma memperkeruh situasi. Gak ada gunanya sama sekali. Siapa sih yang memelihara kebodohan begini," kecamnya.

Cuitan bernada dukungan untuk Bintang Emon kini ramai memenuhi lini masa Twitter.

Komika Bintang Emon diserang buzzer. (Twitter)
Komika Bintang Emon diserang buzzer. (Twitter)

Bintang Emon Sentil Penyiram Novel Baswedan

Bintang Emon membuat video roasting yang mengomentari pelaku penyerangan Novel Baswedan melalui akun media sosial pribadinya. Hal ini didasari pernyataan pelaku yang mengaku tak sengaja menyiram air keras kepada Novel.

“Katanya enggak sengaja, tapi kok bisa sih kena muka? Kan kita tinggal di bumi. Gravitasi pasti ke bawah. Nyiram badan enggak mungkin meleset ke muka, kecuali Pak Novel Baswedan emang jalannya hand stand, bisa lu protes,” kata Bintang Emon dalam videonya.

Baca Juga: Hati-hati Bicara, Bintang Emon Belajar dari Kasus Ernest Prakasa dan Uus

Ia juga menegaskan bahwa kasus penyiraman air keras adalah tindak kekerasan yang berat sehingga seharusnya hukuman bagi pelaku bukan satu tahun, seperti yang telah ditetapkan. Namun, lagi-lagi ia mengungkapkan hal itu dengan cara yang kocak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI