Salah seorang pembeli, Lena, mengatakan semua pedagang seharusnya memakai masker, mengingat jumlah kematian akibat virus corona yang terus naik.
"Mereka harusnya [memakai masker]. Apalagi sekarang kan meningkat [jumlah kematian], di atas 2.000 kan? Jadi kita lebih [waspada saja] gitu," kata perempuan yang tinggal di bilangan Salemba, Jakarta Pusat tersebut. "Saya sudah biasa belanja di Pasar Senen, tapi karena pandemi ini saya biasanya cepat-cepat, buru-buru langsung balik."
Arief mengatakan tantangan terbesarnya saat ini adalah mengedukasi pedagang dan pengunjung untuk terus memakai masker.
"Hal-hal seperti ini memang jadi tantangan di pasar tradisional. Itu [konsumennya] all segment dan pangannya tetap buka. Ini kenapa kita melakukan pengetesan, pasar ini sama seperti rumah sakit, yang beroperasi terus tidak boleh tutup. Pastinya ketika tempat berkumpulnya manusia cukup banyak pasti akan ada potensi [penyebaran virus corona]," ujar Arief.
Baca Juga: Mirip di Film SpongeBob Squarepants, Botol Minuman Ini Jadi Sorotan
Tes Covid-19 untuk pedagang pasar 'terlambat'
Sementara itu di Pasar Gondangdia, terdapat juga pedagang yang tidak mengenakan masker, face shield dan sarung tangan. Namun, berbeda dengan di Senen, pasar ini cenderung sepi lantaran sebagian besar pelanggannya adalah pegawai kantoran.
"Kalau di sini kan pasarnya memang tidak terlalu ramai, gak seperti pasar-pasar lain, lihat deh, bisa buat main bola. Ini pasar elit, gak terlalu padat. Di sini memang nantinya akan diterapkan ganjil genap tapi untuk sementara," kata Anton, pedagang tempe dan tahu.
Meskipun pemerintah telah melakukan rapid test untuk para pedagang pasar di Jakarta, termasuk di Gondangdia, Anton tidak mengikutinya karena pada hari tes ia harus mengantar adiknya ke rumah sakit. Ia mengatakan rapid test untuk pedagang pasar di Jakarta, yang digelar bulan lalu, terlalu terlambat.
"Yang saya gak sukanya, kenapa pedagang ini baru di [rapid test] sekarang saat [jelang] 'new normal'. Kenapa gak dari kemarin? Ya sudah tahu kalau pasar tempat berkumpulnya orang, kita menghadapi 'new normal', baru semua pasar diperiksa, tapi ya logikanya, kalau mau [tes pedagang] di semua [pasar]. Yang baru terdata kan hanya 19 [pasar]," kata Anton.
Baca Juga: Potret Bule Bikin Harga Diri Yamaha NMAX dan Honda PCX Jatuh, Ini Sebabnya
Arief dari Perumda Pasar Jaya mengatakan bahwa 'tidak ada kata terlambat' untuk menyelamatkan jiwa masyarakat.