Siapakah Sosok Kakek di Sampul Belakang Buku Iqro?

Senin, 15 Juni 2020 | 08:00 WIB
Siapakah Sosok Kakek di Sampul Belakang Buku Iqro?
Kyai As'ad Humam di sampul belakang Iqro. (Hops.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi kalangan muslim yang belajar mengaji dengan Iqro mungkin tidak asing dengan sosok laki-laki yang menghiasi sampul belakang buku kecil tersebut.

Buku kecil yang terdiri atas enam jilid belajar bacaan huruf hijaiyah itu menampilkan sosok kakek berkacamata yang mengenakan kopiah hitam, lengkap dengan jas dan tongkat berjalan.

Sosok itu tak lain adalah Kyai Haji As'ad Humam, sang penemu buku bacaan Iqra itu sendiri.

Menyadur dari Hops.id --jaringan Suara.com, KH As'ad Humam menciptakan buku belajar bacaan huruf hijaiyah itu berkat pertemuannya dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi.

Baca Juga: 5 Hits Bola: Hafiz Al-Quran, Anak Pelatih Persipura Ingin Raih Ballon d'Or

KH Zarkasyi teerlebih dahulu menciptakan metode bacaan Qiroati pada tahun 1963 lalu. Lalu As'ad Humam melakukan penyempurnaan agar pelajaran membaca Al Quran bisa lebih mudah dipahami para santri.

Setelah melalui berbagai diskusi dan perundingan, masing-masing kyai tersebut akhirnya memiliki metode sendiri. Kyai Zarkasyi dengan metode qiroati-nya dan Kyai As'ad dengan metode yang ia beri nama Iqra.

Metode yang semula diperkenalkan dari mulut ke mulut ini kemudian mulai diterima masyarakat.

Hingga kemudian pada tahun 1988 dan 1989, Kyai As'ad mendirikan TK Al Quran (TKA) AMM Yogyakarta dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) AMM Yogyakarta untuk memperkenalkan metode Iqra ini dengan lebih leluasa.

Metode belajar Al Quran ini kemudian semakin dikenal luas, hinga Mantan Menteri Agama Munawir Sjadzali menetapkan TKA dan TPA itu sebagai Balai Litbang LPTQ Nasional pada tahun 1991.

Baca Juga: Hafiz Al-Quran, Anak Pelatih Persipura Jayapura Ingin Menangi Ballon d'Or

Namun dibalik penemuan metode pembelajaran huruf hijaiyah dan baca Al Quran itu, siapa sangka jika ternyata sosok Kyai As'ad merupakan seorang muslim yang bahkan tidak menyelesaikan pendidikan madrasahnya.

Kyai As'ad hanya mengenyam bangkus sekolah hingga kelas 2 Madrasah atau setara SMP di Muhammadiyah Yogyakarta.

Sementara itu, profesi sehari-harinya dulu adalah sebagai penjual perhiasan imitasi di kawasan Pasar Beringharjo Malioboro Yogyakarta.

Dalam foto, Kyai As'ad tampak tak lepas dari tongkat untuk menyangganya. Ia mengalami pengapuran tulang belakang yang membuatnya tak bisa bergerak dari remaja hingga akhir hayatnya. Ia bahkan harus salat dalam posisi duduk lurus, tanpa rukuk dan sujud karena sakit yang dialami.

Kyai As'ad Humam wafat pada Februari 1996 di usianya yang ke 63 tahun. Ia meninggal bertepatan di hari Jum'at bulan Ramadan waktu itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI