Suara.com - Para penggemar berat Harry Potter dikabarkan kecewa dengan sikap J.K Rowling yang terang-terangan mengaku anti-transgender.
Saking kesalnya dengan sang penulis novel yang menceritakan dunia sihir itu, beberapa fans mengaku bakal menghapus tato yang terinspirasi dari Harry Potter.
Menyadur BuzzFeed, Harry Potter merupakan salah satu novel fiksi terlaris di dunia yang memiliki jutaan penggemar di dunia.
Namun, cuitan kontroversi J.K Rowling mengenai transgender, membuat kepopuleran novel yang sudah difilmkan itu menjadi tanda tanya.
Baca Juga: Studi: Sekitar 45 Persen Pasien Terinfeksi Virus Corona Tidak Bergejala
Vlad Caldwell, seorang pria transgender berusia 22 tahun mengaku bakal menutupi tato yang berkaitan dengan Harry Potter ditubuhnya.
Caldwell diketahui membuat tato pertamanya pada usia 18 tahun. Tato itu bergambar simbol death eater atau pelahap maut.
"Saya membuat tato pelahap maut karena dulu saya adalah remaja yang tegang dan emosional," kata Caldwell dikutip BuzzFeed, Minggu (14/6/2020).
Dalam serial Harry Poter, pelahap maut adalah tokoh jahat yang terobsesi dengan kemurnian darah. Caldwell kekinian mempertimbangkan untuk menghapus gambar tersebut.
Kendati kecewa dengan J.K Rowling, Caldwell mengaku akan tetap menikmati karya-karya novelis asal Inggris tersebut. Walaupun kini perasaanya terhadap kisah Harry Potter jadi sedikit berbeda.
Baca Juga: Ribuan Kasus Covid-19 Baru dalam Sehari di Meksiko, Turis Tetap ke Pantai
"Saya masih akan menonton film dan mendapatkan kesenangan dari sana, tapi sampai dia berhenti mengibas-ngibaskan mulutnya," kata Caldwell.