Nama Pramono juga sempat disorot saat ikut Konvensi Calon Presiden yang diadakan Partai Demokrat pada 2014 bersama para peserta lainnya, seperti Marzuki Alie, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Irman Gusman, Ali Masykur Musa, dan Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto.
Dari latar belakang militer, hanya Pramono dan Endriartono Sutarto yang terdaftar mengikuti konvensi tersebut.
Partai Demokrat kemudian mengumumkan hasil Konvensi Capres, yakni Pramono Edhie Wibowo menempati posisi kedua setelah Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketika itu.
Kini, purnawirawan jenderal bintang empat tersebut sudah menghadap Sang Khalik dalam usia 65 tahun, menyusul sang kakak yang telah wafat lebih dulu.
Baca Juga: KASAD akan Pimpin Upacara Pemakaman Pramono Edhie di TMP Kalibata
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyebutkan sang paman wafat pada Sabtu, sekitar 19.30 WIB karena sakit, dan jenazahnya akan disemayamkan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
"Rencananya, malam ini jenazah akan disemayamkan di rumah duka, Komplek Puri Cikeas Indah, Bogor. Untuk rencana pemakaman menyusul," ujar AHY dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
AHY meminta masyarakat membukakan pintu maaf atas kesalahan yang dilakukan Pramono semasa hidup, seraya mendoakan almarhum kusnul khatimah, diterima segala amal ibadah dan pengabdiannya, dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Jenazah Pramono rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu, 14 Juni 2020.
Sementara bendera setengah tiang akan dikibarkan jajaran TNI AD selama tujuh hari sejak hari pemakamannya pada Minggu, 14 Juni 2020, sebagai bentuk penghormatan dan duka cita atas kehilangan salah satu putra terbaiknya, demikian Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjend TNI Nefra Firdaus dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu malam.
Baca Juga: Bupati Cianjur: Mendiang Pramono Edhie Wibowo Dirawat 3 Jam RSUD Cimacan