Media Timur Tengah: Arab Saudi Pertimbangkan Batalkan Haji Pertama Kali

Minggu, 14 Juni 2020 | 05:54 WIB
Media Timur Tengah: Arab Saudi Pertimbangkan Batalkan Haji Pertama Kali
Ilustrasi haji. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media Timur Tengah menyebutkan bahwa Kerajaan Arab Saudi sedang mempertimbangkan membatalkan ibadah haji untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Gulf News menyebutkan pada Jumat (12/6/2020), Arab Saudi sedang mempertimbangkan pembatalan ibadah haji untuk pertama kalinya sejak berdirinya Kerajaan pada tahun 1932, setelah jumlah infeksi virus corona melebihi 100.000.

Seorang pejabat senior di Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan kepada surat kabar Inggris Financial Times mengenai kemungkinan tersebut. "Kasus ini telah dipelajari dengan cermat dan berbagai skenario sedang dipertimbangkan. Keputusan resmi akan diambil dalam waktu seminggu," kata pejabat tersebut.

Ibadah haji yang dijadwalkan akhir Juli tahun 2020, adalah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia, dengan lebih dari dua juta jemaah mengunjungi Kerajaan untuk melakukan ibadah.

Baca Juga: Arab Saudi Buka Seluruh Masjid untuk Salat Jumat, kecuali di Kota Ini

Selain menjadi salah satu rukun Islam, ibadah haji juga merupakan sumber utama pendapatan asing untuk Riyadh. "Data resmi menunjukkan haji dan umrah menghasilkan sekitar 12 miliar dolar per tahun," tulis Reuters.

Pada bulan Maret, ketika kasus Covid-19 mulai meningkat, Arab Saudi meminta negara-negara untuk menunda rencana haji dan menangguhkan umrah.

Reuters mencatat bahwa beberapa pejabat Saudi berusaha untuk membatalkan ibadah haji tahun ini. Menurut dua pejabat yang berwenang dalam urusan Haji dan Umrah mengatakan Arab Saudi hanya dapat memberikan izin untuk "angka simbolis" jemaah haji tahun ini, dengan pembatasan seperti larangan bagi jemaah yang sudah lanjut usia dan pemeriksaan kesehatan tambahan.

Dengan prosedur ketat, pihak berwenang kemungkinan akan membatasi hanya 20 persen dari kuota jemaah reguler masing-masing negara yang boleh berangkat menunaikan ibadah haji.

Sebelum adanya keputusan resmi keluar mengenai ibadah haji tahun 2020, sejumlah negara dengan mayoritas muslim sudah memberikan tanggapan bahkan keputusan.

Baca Juga: Jaga Social Distancing antar Jemaah, Arab Saudi kembali Buka 77 Masjid

Komite Haji India telah mengumumkan, "Ada sedikit peluang Haji 2020 dilaksanakan. Bahkan mereka yang tidak mengajukan pembatalan akan mendapatkan pengembalian uang secara penuh." Rata-rata, sekitar 200.000 orang dari India melakukan perjalanan haji ke Arab Saudi setiap tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI