Kemudian bagian lirik "Balonku tinggal 4", menurutnya bisa dikaitkan dengan konsep pengurangan pada bilangan bulat.
Sementara "Kupegang erat-erat", kekuatan rata-rata genggaman anak-anak di bawah 20 kg, menurut Irvan.
Pada bagian pojok bawah, Irvan menambahkan kata-kata menarik, yaitu "Pusing? Sama."
Warganet pun mengomentari unggahan Irvan ini. Mereka justru meminta Irvan untuk menjelaskan lagu-lagu lainnya.
Baca Juga: Lagu Balonku Dianggap Ajak Anak Benci Islam, Husein Jafar: Jangan Nuduh
"Informatif sekali...Cukup menjelaskan tentang fenomena meletus balon hijau dan hatiku sangat kacau...Pe Er nya masih satu lagi tentang penjelasan naik ke Puncak gunung pak," komentar @andy_carik.
"Maaf pak di tempat saya meletus balon hijau 'derr' bukan 'dorr'. Apakah ini karena perbedaan frekuensi atau kerapatan udara sebagai media penghantaran suara?" tulis @Recklys_My_Day.
"Versi medium overthinking (overthinking bahasa): Hijau dan kacau sama-sama punya akhirnya '-au' alias berima untuk menjadi lagu. Jadi hijau dipilih pencipta lagu (AT Mahmud) meletus duluan," tulis @_fireshare.