Suara.com - Dokter sekaligus penyanyi, Tompi memprotes kenaikan tagihan listrik yang tinggi. Ia mengaku mendadak menjadi kampret lantaran mengkritik salah satu kebijakan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan oleh Tompi melalui akun Twitter miliknya @dr_tompi. Dalam cuitannya, Tompi mengakui ia mendadak menjadi kampret, sebutan untuk oposisi Jokowi dalam Pilpres 2019, karena mengkritik lonjakan tagihan listrik.
"Dan aku pun mendadak jadi kampret.. hanya karena mengkritik yang nggak beres. Enak juga," kata Tompi seperti dikutip Suara.com, Jumat (12/6/2020).
Tompi menjelaskan, meskipun ia mendukung seseorang namun tidak berarti semua hal yang dikatakan oleh orang itu harus didukung sepenuhnya. Apabila memang tidak baik, maka harus dikatakan sesungguhnya.
Baca Juga: Jawaban Makjleb Tompi Dituding Sakit Hati Tak Dapat Jabatan dari Jokowi
"Gini ya, jangan hanya karena kita mendukung seseorang lantas kentut orang itu kita klaim wangi surga, eeknya laksana kue coklat! Jangan," ungkap Tompi.
Sebelumnya, Tompi menyayangkan tagihan listrik di kantornya yang membengkak diluar dugaan tanpa adanya pemberitahuan kenaikan tarif dari PLN.
"Tagihan PLN menggila! Ini dari PLN kagak ada konfirmasi-konfirmasi main sikat aja," tulis Tompi di akun Twitter miliknya.
Tompi mengaku terkejut dengan taguhan listrik kantor tersebut. Pasalnya, kantor itu sudah kosong karena hampir 3 bulan tidak dipakai dan tutup.
Namun, protes Tompi justru ditanggapi berbeda oleh warganet. Ada saja warganet yang mengaitkan cuitan Tompi tersebut ke ranah politik. Terlebih, ketika pemilihan presiden 2019, Tompi mendukung Jokowi yang saat itu calon petahana.
Baca Juga: Tagihan Listrik Menggila, Tompi: Tak Ada Konfirmasi, PLN Main Sikat Aja
Salah satunya warganet pengguna akun @MudasirRomini. Dia menuding Tompi sakit hati karena tidak mendapatkan jatah jabatan dari Jokowi sehingga omongannya kasar.