Masa Lalu Rocky Gerung dan Jubir Presiden Fadjroel Rachman Diungkap

Jum'at, 12 Juni 2020 | 11:43 WIB
Masa Lalu Rocky Gerung  dan Jubir Presiden Fadjroel Rachman Diungkap
Rocky Gerung. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski kekinian sering silang pendapat, hubungan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dengan pengamat politik Rocky Gerung dulu terbilang hangat bersahabat.

Bahkan, Rocky Gerung pernah bantu menulis pledoi untuk Fadjroel Rachman,  kala didakwa melawan penguasa Orde Baru Soeharto.

Cerita ini terungkap dalam acara Rosi bertajuk "Jokowi dan Masa Depan Demokrasi" yang tayang di Kompas TV pada Kamis (11/6/2020) malam.

Awalnya, pembawa acara Rosianna Silalahi mengakui senang dapat mempertemukan Fadjroel dengan Rocky dalam satu meja.

Baca Juga: New Normal Dinilai Didramatisasi, Rocky Gerung: Pemulung Ikut Ngomong

"Saya senang sekali karena saya mempertemukan dua aktivis yang sama-sama pernah melawan Orde Baru," ucap Rosi kepada dua bintang tamunya.

Sambil tersenyum, Fadjroel menyahut, "Dua sahabat".

Rosi menyebut Fadjroel dan Rocky pernah tergabung dalam kelompok prodemokrasi, meskipun kekinian keduanya berada di dua kutub politik berbeda.

Ia kemudian memperkenalkan Rocky Gerung, "Di luar pemerintahan, saya mengundang orang yang ikut menulis pledoi atau pembelaan terhadap banyak mahasiswa yang ditahan pada era Soeharto, dia adalah Rocky Gerung."

"Salah satunya adalah pledoi saya," sahut Fadjroel lagi sambil tertawa.

Baca Juga: Para Menteri Serang Anies, Rocky Gerung Anggap Seperti Menggarami Laut

Mendengar pengakuan dari itu, Rosi lantas mengungkapkan sedikit cerita saat Fadjroel menjadi tahanan politik dan dipenjara.

"Malam ini kita dengar dari seorang tahanan politik ITB Fadjroel ketika saat itu zaman Presiden Soeharto, Mendagri masuk kampus, anda ditahan dan pledoi itu salah satu ditulis oleh Rocky Gerung," ucap Rosi.

"Waduh, ini kejahatan membongkar rahasia negara," ujar Rocky yang tersenyum.

Sekadar info, Fadjroel Rachman dan Rocky Gerung sama-sama menjadi penggerak mahasiswa pra-reformasi 1998 atau Aktivis 98.

Fadjroel dan para mahasiswa pernah menolak kedatangan Rudini, Menteri Dalam Negeri saat itu. Ia menuntut Presiden Soeharto melepas jabatannya karena dianggap diktator.

Akibat aksi itu, Fadjroel dan lima rekannya ditahan di Bakorstranasda selama satu tahun, dan akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Ia juga sempat enam kali pindah tahanan termasuk Lapas Sukamiskin hingga Lapas Nusakambangan.

Fadjroel Rachman, Rosianna Silalahi dan Rocky Gerung (Screenshot Youtube KOMPASTV)
Fadjroel Rachman, Rosianna Silalahi dan Rocky Gerung (Screenshot Youtube KOMPASTV)

Rosi kemudian membongkar hal-hal lain terkait hubungan Fadjroel Rachman dan Rocky Gerung.

"Saya harus membongkar lagi, kalau dulu anda ingat seorang Fadjroel Rachman capres independen. Yang sebelah kiri saya Rocky Gerung adalah dia yang meng-endorse," ucap Rosi sambil menunjuk ke arah Rocky.

"Dia adalah ahli," timpal Fadjroel.

Pada sela-sela berdiskusi, Fadjroel bahkan bercanda tentang sosok Rocky yang menulis pledoi untuk dirinya.

"Saya ditahan, beliau yang menjadi penulis pledoinya. Saya dituntut cuma satu tahun, gara-gara pledoi dia saya (ditahan) tiga tahun dan dibuang ke Nusakambangan," kelakar Fadjroel.

Rosi menanggapi, "Jangan-jangan kalau bukan dia (Rocky) yang menulis anda (Fadjroel) cuma enam bulan?"

"Nah itu harus dijelaskan juga," kata Fadjroel sambil tertawa.

Sambil tersenyum, Rocky membela diri, "Tahanan politik itu kalau enam bulan, maling namanya."

Video lengkapnya dapat disaksikan di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI