Fauziah menambahkan, pelatihan refocusing Covid-19 diikuti pekerja ter-PHK, pekerja yang dirumahkan, serta peserta pemula yang berbeda latar belakang pendidikan, agar nantinya masyarakat tersebut dapat diberdayakan kembali secara produktif.
Pada kesempatan itu, Herman mengatakan, jumlah program refocusing Covid-19 BBPLK Bekasi sebanyak 10 paket, yakni 5 paket program wastafel otomatis penggunaan panel surya dan 5 paket program pembuatan roti. Untuk pembuatan wastafel masing-masing paket memproduksi 12 set wastafel.
"Jumlah keseluruhan sebanyak 10 ribu roti (5000 boks) dan jumlah peserta pelatihan 160 orang," katanya.
Herman menambahkan, wastafel canggih hasil karya para peserta BBPLK Bekasi merupakan salah satu terobosan BBPLK Bekasi untuk diberikan kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19. Wastafel canggih ini dirancang otomatis, yaitu air keluar tanpa harus menyentuhnya.
Baca Juga: Kemnaker Sumbang Alat Pelindung Diri ke RSUD Cipayung
"Sebaliknya, jika tangan menjauh dari keran tersebut, maka otomatis keran air akan tertutup," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Tri Adhianto menyampaikan rasa bangga dengan wastafel canggih karya peserta pelatihan BBPLK Bekasi. Menurutnya, target pendistribusian wastafel canggih tersebut diawali ke kantor dinas kesehatan dan dilanjutkan ke kantor dinas-dinas lainnya.
"Target distribusi selanjutnya, ke setiap kantor kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Bekasi," ujarnya.
Ia mengapresiasi bantuan dan kepedulian BBPPLK Bekasi yang telah banyak berkontribusi kepada masyarakat Kota Bekasi. (*)
Baca Juga: Kemnaker dan Diaspora Galang Dana untuk Pekerja Terdampak Covid-19