Guru Honorer Curhat, 'Kalau Kehidupan Saya Difilmkan Masuknya Deep Web'

Jum'at, 12 Juni 2020 | 07:05 WIB
Guru Honorer Curhat, 'Kalau Kehidupan Saya Difilmkan Masuknya Deep Web'
(Twitter/@MamduhJamaludin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video guru honorer curhat soal betapa 'ngenes' kehidupannya viral di Twitter.

Video viral ini dibagikan oleh pengguna Twitter dengan akun @MamduhJamaludin.

Guru honorer tersebut mengaku hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 100 ribu per bulan.

Kendati kisahnya menyedihkan, pria yang mengaku sebagai guru honorer tersebut membalut curhatannya dengan cara yang kocak.

Baca Juga: Maharani Viral, Wanita yang Kasih Ribuan Sembako Isi Uang saat Wabah Corona

"Video ini teruntuk adik-adik yang kalau ditanya cita-cita, terus jawabnya pengen jadi guru. Listening, obat kumur. Listerine itu," kata @MamduhJamaludin via Twitter.

Pria tersebut kemudian membanyol soal nasib para guru honorer di Indonesia yang apabila diangkat menjadi sebuah film, tak akan mungkin lolos uji kelayakan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

"Kalau seandainya kehidupan sehari-hari guru honorer diangkat menjadi film, itu rasanya terlalu vulgar, dikecam KPI. Konten negatif. Masuknya ke deep web," ujar sang guru honorer.

Curhatan kocak guru honorer (Twitter).
Curhatan kocak guru honorer (Twitter).

Bukan hanya itu, pria dalam video juga mengatakan gaji yang diterima guru honorer lebih kecil dari nilai ulangan Nobita. Pasalnya, Nobita kerap mendapat nilai nol, namun gaji guru honorer bahkan bisa minus apabila dikurangi dengan kebutuhan hidup sehari-hari.

"Adek harus tahu kalau gaji kami itu lebih kecil dibanding nilai ulangannya Nobita. Nobita ulangan nilai nol, kami gaji kalau misalkan dikalkulasikan sama kebutuhan, minus," katanya.

Baca Juga: Viral Pelaku Diduga Curanmor Dapat 'Surprise' Ulang Tahun dari Polisi

Lelaki yang mengenakan kemeja berwarna biru itu kemudian menunjukkan amplop berisi uang Rp 100 ribu yang tak lain adalah gajinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI