Selain doxing, pelaku juga melakukan serangan digital dengan mengakses akun Grab Tantowi secara illegal kemudian melakukan pemesanan fiktif Grab Food dan Grab Bike.
Tidak hanya Grab, akun Gojek Tantowi juga diretas lalu seluruh saldo Gopay disumbangkan ke Dompet Dhuafa di waktu yang bersamaan.
"Serangan tidak berakhir di situ. Tantowi kembali diteror melalui 3 nomor misterius berkode (021) sejak pukul 22.16 hingga 01.39 WIB," lanjutnya.
Pada pukul 02.00 WIB, akun WA Tantowi sudah tidak dapat diakses. Serangan juga ditujukan kepada istrinya melalui WA sejak 01.51 hingga 07.26 WIB.
Baca Juga: UNESCO Sebut Pandemi Covid-19 Ancam Museum di Seluruh Dunia
Istri Tantowi mendapati bahwa saldo Gopay-nya dikuras habis dan terdapat transaksi tidak dikenal menggunakan fitur PayLater Gojek.
Selain Tantowi, Dua jurnalis Teknokra Unila juga mengalami hal yang kurang lebih sama. Akun media sosial resmi Teknokra juga tiba-tiba bermasalah dan sulit diakses.
"Sebelum teror dan peretasan, pengurus Teknokra juga dipanggil pihak kampus. Pemanggilan ini terjadi setelah seseorang yang mengaku dari BIN menanyakan perihal diskusi tentang Papua yang akan diselenggarakan. Teknokra sempat diminta untuk menunda diskusi tersebut," ungkapnya.
Sebelum ini juga terdapat serangan-serangan digital kepada sejumlah narasumber dan penyelenggara diskusi publik tentang Papua, termasuk di antaranya pada Usman Hamid - teror telepon dari nomor internasional; George Saa - peretasan WhatsApp; Veronika Koman - upaya peretasan Facebook; dan dua anggota BEM UI - upaya peretasan WA.
Baca Juga: Pembelian Motor Secara Kredit Menurun Selama Pandemi Covid-19