Konferensi Pers Tak Pakai Masker, Dokter Reisa: Saya Bawa Mikrofon Sendiri

Kamis, 11 Juni 2020 | 19:47 WIB
Konferensi Pers Tak Pakai Masker, Dokter Reisa: Saya Bawa Mikrofon Sendiri
Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro. (Youtube BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama dokter Reisa Broto Asmoro santer diperbincangkan, sejak pekan lalu. Ia jadi sorotan publik tatkala ditunjuk sebagai Juru Bicara Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Banyak pro-kontra yang mewarnai pemilihan dr. Reisa sebagai Jubir Komunikasi Publik.

Salah satunya adalah terkait dr Reisa yang tempo hari sempat tertangkap kamera tidak memakai masker ketika memberikan konferensi pers soal kasus covid-19.  

Terkait hal ini, ia ternyata punya alasan sendiri mengapa sempat tidak memakai masker ketika memberikan konferensi pers. Melalui akun Instagram-nya @reisabrotoasmoro, ia pun menyampaikan klarifikasi.

Baca Juga: Sebelum Sekolah Dibuka, Dokter Anak Minta Orangtua Perhatikan Hal Ini

"Hai dok, aku mau tanya dong mewakili netizen, kenapa dokter kemarin enggak pakai masker?" tanya manajer dr. Reisa, Astri Danuantari @danuantari via Instagram.

Dokter Reisa pada awalnya membantah dan mengaku jika dirinya memakai masker. Namun, ia kemudian mengakui dirinya sempat tak mengenakan masker karena di ruangan konferensi pers, jarak antara dirinya dengan Achmad Yurianto, Jubir Gugus Tugas Covid-19 terpaut dua meter.

Alasan dr. Reisa tidak pakai masker (Instagram).
Alasan dr. Reisa tidak pakai masker (Instagram).

"Jadi, sebenarnya karena lagi ngomong sendirian dan jauh ya jarak saya dengan orang lain. Jarak saya juga jauh ya dengan pak Yuri, lebih dari dua meter," terang dr Reisa.

Selain itu, ia ternyata membawa mikropon sendiri setiap kali melakukan konferensi pers sehingga ia merasa aman meskipun tak memakai masker.

"Ini saya bawa mik sendiri. Nih, mik saya bawa sendiri," katanya sambil menunjukkan mikropon miliknya.

Baca Juga: Penanda Jarak Motor di Malang Mirip Start Balapan MotoGP

Tak hanya itu, menurut pengakuan dr. Reisa, mik yang digunakan oleh anggota Tim Gugus Tugas Covid-19 juga berbeda-beda.

Setiap anggota memiliki mik masing-masing. Hal ini, menurutnya, sangat berguna untuk menurunkan resiko penularan covid-19.

"Mik setiap orang berbeda. Jadi setiap habis ngomong, diambil lagi. Jadi karena tidak ada orang lain di sekitar, jadi waktu ngomong ke kamera, karena jarak ngomong ke kamera juga kan lebih dari tiga meter. Jadi kalau ngomong ke kamera aku enggak pakai masker, tapi begitu selesai, ketemu orang lain lagi, pakai masker lagi," jelas dr Reisa.

Menurutnya, teknik ini juga cocok diterapkan untuk para pekerja yang sehari-hari bekerja di depan kamera.

"Nah, ini juga kalau misalnya buat semua yang bekerja di depan kamera, juga seperti itu."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI