Ilmuwan Sebut Jika New Normal Tak Siap, Berpotensi Munculkan Gelombang Baru

Kamis, 11 Juni 2020 | 18:28 WIB
Ilmuwan Sebut Jika New Normal Tak Siap, Berpotensi Munculkan Gelombang Baru
Ilustrasi corona dan peta Indonesia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 bekerja keras untuk mencegah terjadinya gelombang kedua penyebaran Virus Corona di Indonesia. Namun angka kasus Virus Corona semakin melejit jelang penerapan New Normal.

Berdasarkan data pemerintah, menunjukan angka kasus Covid-19 bertambah menjadi 1.241 orang dalam sehari, sehingga totalnya kini mencapai 34.316 Orang.

Sekjen Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (AIMI) Berry Jualiandi mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan kenaikan kasus Virus Corona sangat pesat dalam sehari. Ia menduga faktor dominan adalah adanya sinyal pelonggaran dan narasi New Normal yang terlalu dini dikeluarkan oleh pemerintah.

"Sehingga masyarakat yang belum siap dengan penerapan protokol kesehatan dan literasi mereka yang masih beragam menyebabkan kasus positif semakin meningkat," kata Berry kepada Suara.com, Kamis (11/6/2029).

Baca Juga: 20 PNS Pemkot Semarang Positif Corona

Berry pun tak menyanggah klaim pemerintah mengenai munculnya ribuan kasus positif baru karena pelacakan agresif. Namun, lanjutnya, hingga saat ini jumlah tes belum signifikan.

"Artinya, jumlah peningkatan kasus positif bukan utamanya disebabkan oleh kenaikan jumlah tes," ujarnya.

Selain itu, saat masa New Normal diterapkan berpotensi menimbulkan gelombang baru dalam penyebaran Virus Corona di Indonesia. Tanda-tandanya sudah terlihat dalam beberapa hari belakangan ini.

"Sangat mungkin akan memunculkan gelombang baru dan kita sudah melihat awal mula munculnya saat ini. Dan mungkin akan semakin nyata pada satu, dua minggu ke depan," katanya.

Baca Juga: Jawa Timur Terbanyak 279 Orang, Ini Rincian Kasus Baru Corona 34 Provinsi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI