Agar Tak Ganggu Pelabuhan, Patung Edward Colston Ditarik dari Sungai

Kamis, 11 Juni 2020 | 17:52 WIB
Agar Tak Ganggu Pelabuhan, Patung Edward Colston Ditarik dari Sungai
Pengunjuk rasa anti-rasisme di Inggris berhasil merobohkan patung pedagang budak abad ke-17, Edward Colston di Bristol, Inggris. (AFP).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Patung pedagang budak abad-17, Edward Colston, ditarik dari sungai dengan alasan agar tidak menganggu lalu lintas pelabuhan di Bristol.

Menyadur BBC, patung yang sengaja dilempar ke sungai oleh para demonstran Black Lives Matter ini diambil dari dasar sungai Avon pada Kamis (11/6), sekitar pukul 05.00 pagi.

Dewan Kota Bristol mengatakan patung perlu diangkat dari sungai mengingat kota ini memiliki pelabuhan yang berfungsi.

Pengambilan patung yang telah berdiri di Bristol sejak 1895 ini dilakukan di pagi hari guna mencegah adanya keributan lebih lanjut.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Ribuan Anak Jadi Yatim Piatu

"Kami memiliki penyelam yang memasang tali untuk mengeluarkannya dari air dan membawanya pergi," ujar Ray Barnet, kepala koleksi dan arsip di Dewan Kota Bristol.

Barnett menambahkan pihaknya akan melakukan pembersihan badan patung dari lumpur sungai.

Saat diangkat dari air, patung masih memiliki kondisi yang sama seperti sebelum ditenggelamkan ke sungai, tali-tali masih terikat, pun cat semprot masih melekat di badan patung.

Patung tersebut nantinya akan mendapatkan perawatan di lokasi yang aman, sebelum akhirnya dibawa ke museum.

Selama ini, banyak pihak yang menginginkan patung simbol perbudakan tersebut dihilangkan dari publik.

Baca Juga: Dari Porsi Nasgor hingga Gorden, Aksi Paman Setubuhi Ponakan Terungkap

Menyadur website resmi Museum Bristol, Colton merupakan pedagang filantropis atau budak yang dihormati di masanya. Dia disebut-sebut lahir di Bristol pada 1636.

Dia merupakan anggota aktif badan pengurus RAC (Royal African Company), yang berdagang di Afrika--saat itu wilayah jajahan--selama 11 tahun.

Demonstrasi anti-rasis besar-besaran di Bristol sendiri disebut polisi dihadiri sekitar 10 ribu orang. Untungnya, kata polisi, tak ada kekacauan dan kasus penangkapan selama demonstrasi tersebut.

REKOMENDASI

TERKINI