Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut membuka diri untuk melakukan debat ilmiah bersama pakar ekonomi.
Namun, Luhut enggan menggunakan jasa mediator untuk membantu debat ilmiahnya tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi.
Ia menuturkan kalau Luhut memang tidak menyebut nama lawan debatnya. Akan tetapi, tawaran Luhut yang justru mengundang sejumlah pihak untuk berdebat secara ilmiah.
Baca Juga: Dari Porsi Nasgor hingga Gorden, Aksi Paman Setubuhi Ponakan Terungkap
"Enggak nyebut nama waktu itu dan waktu itu kemudian ada tanggapan dari dosen Universitas Indonesia (UI) Djamester Simarmata, ya apalagi Pak Djamester ngirim email ke kantor menyampaikan teorinya ya kita welcome, tim ekonomi Pak Luhut, oke, nih menarik kita diskusi secara ilmiah," kata Jodi di Kantor Kemenkomarves, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2020).
Gayung bersambut, Luhut dan Djamester pun akhirnya bertemu dan melakukan diskusi ilmiah. Namun di luar itu, ada pula ekonom senior Rizal Ramli yang turut tertarik untuk berdebat dengan Luhut.
Jodi mengungkapkan pihaknya terbuka dan telah mengundang Rizal untuk berdebat secara ilmiah pada hari ini. Akan tetapi, dari pihak Rizal justru ingin melakukan debat pada 24 Juni nanti.
Bahkan Rizal sudah menunjuk mediator untuk sesi debatnya dengan Luhut. Jodi pun sempat menyinggung kehadiran mediator itu.
"Ya mereka mengajukan kita enggak menunjuk promotor, ngapain menunjuk promotor, emang mau tinju?" ucapnya.
Baca Juga: Siswi SMA Disetubuhi Paman, Terkuak usai Kakaknya Curigai Porsi Nasi Goreng
Jodi menegaskan bahwa tawaran Luhut untuk berdebat bukan untuk mencari panggung. Namu, semata-semata untuk berdiskusi menemukan solusi permasalahan negara.
"Kita di sini bukan untuk nyari panggung kok. Kita untuk mencari solusi negara kita sudah mulai harus berpikir mencari solusi ke depan jangan cuma debat-debat doang tujuannya untuk menjatuhkan salah satu pihak. Enggak kaya gitu lah Indonesia harus berubah."