Dampak Pandemi Covid-19, Ribuan Anak Jadi Yatim Piatu

Kamis, 11 Juni 2020 | 14:57 WIB
Dampak Pandemi Covid-19, Ribuan Anak Jadi Yatim Piatu
[Unsplash/Markus Spiske]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan anak menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia terkait kasus Covid-19 di seluruh Indonesia. Sebagian dari anak-anak yatim piatu itu hidup terkatung-katung di tengah kondisi sulit akibat pandemi.

Data yang dirilis Gugus Tugas Nasional Percapatan Penanganan Covid-19 pada 10 Juni 2020 menyebut, yang meninggal dunia terkait Virus Corona sejumlah 1.959 orang.

"Di Indonesia diperkirakan ribuan anak kini menjadi yatim piatu saat pandemi Covid-19," kata Deputy Program Impact and Policy Save the Children Indonesia Tata Sudrajat dalam diskusi daring tentang anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19, Kamis (11/6/2020).

Angka kematian warga yang hampir mencapai 2.000 terkait Virus Corona ini dengan persentase 6 persen dari jumlah terkonfirmasi positif. Diperkirakan jumlah orang yang meninggal karena wabah ini akan bertambah, artinya akan bertambah pula anak yang akan menjadi yatim piatu.

Baca Juga: Virus Corona: Program Imunisasi Tersendat, 80 Juta Anak Berisiko Meninggal

Oleh karena itu, Save the Children mendorong pemerintah dan semua pihak untuk lebih responsif dalam menangani anak-anak yatim piatu tersebut.

"Untuk satu anak pun bagi kami harus direspon dengan serius, apalagi ribuan. Negara harus bisa membantu keluarganya disituasi sulit seperti saat ini," ujarnya.

Sementara itu, sebagian besar dari ribuan anak yatim piatu tersebut dengan keluarganya. Namun persoalannya tidak diketahui secara pasti bagaimana kapasitas keluarga mereka dalam mengasuh anak.

Kondisinya rata-rata anak yatim piatu itu akan mengalami kesedihan dan kedukaan yang dalam. Selain itu mereka juga rentan menghadapi stigma di lingkungannya. Dampak psikososial dan pengasuhan pada anak perlu dipastikan.

"Dalam Protokol pengasuhan pada anak dengan orang tua yang meninggal karena Covid-19 adalah pengasuhan harus masuk dalam asesmen pasien," katanya.

Baca Juga: Pakar UNICEF Sebut Gizi Anak Indonesia Terancam Turun Akibat Wabah Corona

Sementara itu, pelaksana utama protokol teraebut adalah petugas medis, pekerja sosial, konselor kesehatan, konselor psikologis dari pusat pelayanan keluarga, koordinator anggota perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat/relawan desa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI