Suara.com - Tantangan debat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) akhirnya disetujui oleh ekonom senior Rizal Ramli. Meski demikian, Rizal Ramli menduga LBP akan mengeluarkan "jurus double kepret".
Jurus ini, menurut Rizal, akan dikeluarkan oleh LBP untuk menyikapi akhir perdebatan. Apabila kalah dalam debat, maka Rizal Ramli tidak akan menyampaikan kritik lagi. Sementara jika menang, LBP diprediksi akan meminta tim ekonomi dari pemerintahan saat ini untuk mundur.
"Jurus double-kepret: Kalau Rizal Ramli kalah, dia tidak akan mengeritik pemerintah lagi. Sementara kalau RR, sapaannya menang, dia minta tim ekonomi mundur," demikian tulis Rizal melalui akun Twitter-nya @RamliRizal.
Seperti diketahui, belum lama ini Menko Luhut Pandjaitan melayangkan tantangan debat kepada beberapa ekonom senior terkait kondisi utang negara saat ini. Selain Rizal Ramli, dosen Universitas Indonesia (UI) Djamester Simamarta juga diajak untuk berdebat secara ilmiah.
Baca Juga: Menag Minta Pemerintah Arab Tak Keluarkan Visa Haji, DPR: Baca UU-nya
Bagai gayung bersambut, tantangan debat Menko Luhut ternyata diterima oleh Rizal maupun Djamester. Keduanya mengaku siap menghadapi LBP maupun tim ekonomi dari pemerintahan saat ini.
Meski demikian, Juru Bicara Rizal Ramli, Adhie Massardi mengaku perdebatan itu bukan untuk mencari masalah atau menimbulkan perselisihan. Rizal berharap ajang debat itu menjadi pembuktian bahwa LBP masih mengedepankan dialog yang demokratis dalam memecahkan permasalahan negara.
"Gus Dur dikenal karena intelektualnya. Luhut harus bersama-sama ikut mewariskan demokrasi ini lewat dialog yang bertanggung jawab. Kader-kader demokrasi mendatang harus memiliki legasi, bahwa ada tokoh-tokoh pendahulu yang menghormati demokrasi. Harapannya, ke depan demokrasi dan pemerintahan lebih baik," kata Adhie dalam jumpa pers yang diadakan di bilangan Tebet, hari ini, Rabu (10/6/2020).