Suara.com - Seorang mahasiswa mengakhiri hidupnya setelah ketahuan menyontek saat ujian berlangsung dengan cara lompat dari gedung.
Menyadur World Of Buzz Kamis (11/6/2020), seorang mahasiswa berusia 20 tahun bunuh diri dengan cara melompat dari sebuah gedung setelah dia ketahuan menyontek saat ujian pada hari Sabtu (6/6).
Mahasiswa bernama marga Shi tersebut merupakan salah satu mahasiswa di North University of China. Ia ketahuan menyontek melalui ponsel yang disembunyikan di bawah mejanya selama ujian oleh petugas.
Kertas ujian Shi diambil dan dia menghabiskan waktu selama 20 menit menangis di mejanya sebelum meninggalkan ruangan. Kemudian ia menuju ke puncak gedung dan melompat.
Baca Juga: Kasus ABK WNI Disiksa di Kapal China, Polisi Tangkap Agen Penyalur
Sebelum bunuh diri, Shi sempat mengirim pesan kepada ibunya yang mengatakan "maaf".
Atas kejadian tersebut, anggota keluarga Shi menuntut universitas karena dinilai gagal menghibur Shi ketika dia menangis setelah ketahuan menyontek sebelum mengakhiri hidupnya.
"Kami mengakui bahwa itu adalah kesalahan sepupu saya karena telah menyontek saat ujian, tetapi itu tidak berarti universitas dapat menghindar dari tanggung jawab atas tragedi yang terjadi di kampus selama jam belajar berlangsung," kata salah satu kerabat Shi dikutip dari World Of Buzz.
Pada hari Selasa (9/6/2020), rektor universitas memberikan pernyataan atas kejadian tersebut dan mengatakan kepada wartawan bahwa pertugas tersebut tidak melakukan kesalahan.
Insiden tersebut juga menjadi viral dan menjadi bahan perbincangan di media sosial China. Banyak yang mengatakan bahwa mahasiswa tersebut terlalu tertekan untuk memenuhi harapan orang tuanya.
Baca Juga: Miris,18 ABK Indonesia Belum Terima Gaji 20 Bulan Kerja di Kapal China
"Mungkin orang tua mahasiswa terlalu keras padanya sehingga merasa seperti membawa dunia di pundaknya sampai dia tidak tahan lagi," tulis seorang warganet.
"Terlalu banyak tekanan padanya yang menyebabkan dia menyontek tetapi dia ketahuan dan mengakhiri hidupnya. Dan itu karena keluarga. Keluarga harus disalahkan," tulis warganet lainnya.