Sudjiwo Tedjo Heran Sebutan Dokter Cantik Dianggap Pelupaan Prestasi

Kamis, 11 Juni 2020 | 12:46 WIB
Sudjiwo Tedjo Heran Sebutan Dokter Cantik Dianggap Pelupaan Prestasi
Sujiwo Tejo - (Instagram/@president_jancukers)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Budayawan dan seniman senior Sudjiwo Tedjo merasa heran dengan sebutan dokter cantik yang baru-baru ini diributkan oleh publik.

Hal itu mulai mencuat ketika dokter Reisa Broto Asmoro dipilih sebagai Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Pusat.

Sudjiwo Tedjo lantas membandingkan sebutan dokter cantik dengan dokter tampan.

"Sedang iseng-iseng merenung.. kenapa sebutan 'dokter tampan' tak dianggap melupakan prestasinya untuk hanya mengingat-ingat sosoknya, tapi sebutan 'dokter cantik' dianggap cuma mengingat-ingat sosoknya?" cuit Sudjiwo Tedjo, Kamis (11/6/2020).

Baca Juga: Pemijat Kasih Servis Onani saat Pembatasan Sosial, Didenda Rp 223 Juta

Pria yang juga fasih bermain wayang ini juga mempertanyakan istilah cantik yang dianggap melupakan prestasi.

"Kalau sebutan cantik dianggap 'pelupaan prestasi', kenapa industri kecantikan gak ditutup aja?" tanya Sudjiwo Tedjo.

Ia lalu menyebutkan kasus yang serupa, yaitu sebutan "pebola tampan" pada David Beckham.

"Kenapa ketika David Beckham disebut 'pebola tampan' tak ada laki-laki yang protes," ujar Sudjiwo Tedjo.

"Jangan cuma lihat tampangnya dong ..lihat juga prestasinya. Beckham emang bagus main bolanya kok," imbuhnya.

Baca Juga: Ogah Diisolasi, Wanita Kabur hingga Ngumpet di Atas Gedung GOR Ciracas

Bagi Sudjiwo Tedjo, sosok dokter Reisa Broto Asmoro dianggap bisa menjadi sosok pemersatu bangsa di tengah peliknya penanganan wabah COVID-19 di Indonesia.

Dalam cuitan sebelumya, Sudjiwo Tedjo menyebut dokter Reisa memenuhi kebutuhan pokok rakyat Indonesia.

"Broto maknanya dekat-dekat dengan keheningan pertapaan. Asmoro cinta. Kita butuh persatuan yang hening di dalam cinta," ujarnya.

Sudjiwo Tedjo heran sebutan dokter cantik dianggap pelupaan prestasi (Twitter)
Sudjiwo Tedjo heran sebutan dokter cantik dianggap pelupaan prestasi (Twitter)

Sementara itu, pendiri Drone Emprit dan Kernels Indonesia Ismail Fahmi menunjukkan bahwa pembahasan tentang penampilan dokter Reisa lebih banyak menjadi perhatian warganet.

"Banyak pembahasan yang tidak substantif di media sosial terkait penampilan Reisa. Tetapi yang menarik, narasi yang paling banyak mendapat retweet (engagement) adalah dari Tweepladies, dan itu sifatnya substantif (misal @seplphieusagi dan TsamaraDKI)," tulis Ismail Fahmi.

Ismail Fahmi menjelaskan, sejak ditunjuknya dokter Reisa jadi jubir pemerintah penanganan Covid-19, sebanyak 65.77 persen publik yang membicarakan tentang Reisa adalah laki-laki sedangkan 34.23 persen adalah perempuan.

Ia juga membandingkan ketika Sandiaga Uno jadi bahan perbincangan publik, bukan kaum hawa yang banyak membicarakannya, tetapi tetap kaum adam yang lebih dominan membahasnya di Twitter.

Data  tentang pembahasan publik soal dokter Reisa ini seolah menggambarkan bahwa perempuan sebagai bahan objektifikasi masih terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI