Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal penambahan kasus yang memecahkan rekor hingga 234 orang dalam sehari. Ia beralasan jumlah itu sebagian merupakan akumulasi kasus corona Covid-19 lain.
Riza mengatakan beberapa kasus merupakan kasus lama yang baru dihitung pada Selasa (9/6/2020). Bahkan, 40 dari 234 kasus itu merupakan kasus yang sudah terjadi 10 hari lalu.
"Juni ini ada 234 kasus baru, tapi 40 kasus adalah yang terlapor kasus itu yang rapelan, yang sejak 10 hari yang lalu baru dimasukin laporannya," ujar Riza saat melakukan diskusi daring bersama jurnalis, Rabu (10/6/2020).
Riza menyebut sebagian lainnya merupakan kasus berdasarkan penelusuran kasus positif DKI. Lalu beberapa lainnya merupakan hasil peningkatan fasilitas kesehatan yang berhasil menemukan kasus corona baru.
Baca Juga: Lupa Matikan Kompor, Rumah di Kramat Jati Jakarta Timur Kebakaran
"Ada hasil tracing daripada puskesmas. Kemudian ada juga hasil daripada kerja-kerja yang lebih ditingkatkan," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, pada saat pemecahan rekor itu, 84 kasus baru dilaporkan oleh 20 Rumah Sakit di Jakarta.
Sementara penambahan signifikan berjumlah 110 dilaporkan oleh 20 puskesmas wilayah sebagai bentuk pelaksanaan program baru pencarian aktif kasus atau active case finding.
"Peningkatan active case finding pada sasaran dan wilayah yang berisiko seperti : pasar, tempat-tempat umum, RW Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) / RW Rawan," katanya.
Lalu ada juga pelaporan dari 2 RS vertikal dan BUMN yang menyatakan ada 40 kasus positif lainnya. Sehingga totalnya membludak saat itu menjadi 234 kasus.
Baca Juga: Posko Penerimaan Peserta Didik Baru di SMP Negeri 60 Jakarta
"2 RS (1 RS Vertikal dan 1 RS BUMN) baru melaporkan data akumulasi kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 40 kasus," pungkasnya.