Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui Jakarta akan sangat berat untuk bisa sampai ke situasi kehidupan baru berdampingan dengan corona Covid-19 atau new normal. Riza menilai negara maju saja masih menemui masalah saat ingin menerapkan new normal.
Riza mengatakan banyak negara yang sudah menerapkan new normal malah harus diterpa corona gelombang dua. Ia mencontohkan kejadian itu terjadi seperti di Korea Selatan, Perancis, dan Finlandia.
"Banyak negara yang sudah maju seperti Korea Selatan saja, masyarakatnya yang sudah disiplin, cerdas, di Finlandia, Perancis, dan sebagainya ketika memasuki masa new normal, maka terjadi second wave ada gelombang kedua," ujar Riza di Gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat," Rabu (10/6/2020).
Menurutnya tak menutup kemungkinan Jakarta juga akan menghadapi gelombang dua corona. Karena itu ia mengaku tak ingin gegabah dalam membuat aturan-aturan dalam persiapan memasuki new normal.
Baca Juga: Posko Penerimaan Peserta Didik Baru di SMP Negeri 60 Jakarta
"Satu negara maju saja bisa mengalami gelombang kedua, pertanyaanya bagaimana dengan kita? secara sederhana kita bisa memastikan sangat berat memasuki masa transisi ini atau masa kenormalan, untuk itu berbagai kebijakan kami buat," jelasnya.
Ia menjelaskan, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus dilakukan secara bertahap, tidak langsung seluruhnya. Mulai dari rumah ibadah, perkantoran, dan usaha lainnya.
Namun banyak juga yang harus ditutup seperti mall, sekolah, hingga pariwisata indoor. Selain itu pembukaan juga disertakan berbagai persyaratan dan ketentuan khusus.
"Jadi fase pertama ini kita bagi, kita buka rumah ibadah, sekolah belum dimungkinkan. Masjid dibuka,tetapi wudhu dari rumah, bawa sajadah, bawa kantongan untuk mengurangi interaksi," pungkasnya.
Baca Juga: Wali Kota Bogor Usul Karyawan di Jakarta Masuk Pukul 11.00 WIB