Ia mengaku kecewa dan menyebut tudingan China itu tidak berdasar.
"Sangat memprihatinkan bila sektor pendidikan internasional khususnya dengan China, kembali dipertaruhkan dalam permainan politik yang bukan disebabkan oleh kami," jelasnya.
Menteri Pendidikan Australia, Dan Tehan juga menolak tudingan jika Australia tidak aman bagi mahasiswa internasional.
"Australia merupakan pilihan populer bagi mahasiswa internasional karena kita ini masyarakat multikultur yang menerima mahasiswa internasional dan menyediakan layanan pendidikan kelas dunia," katanya dalam pernyataan yang diterima ABC.
Baca Juga: Gandeng Polri, Kemenlu Dalami Kasus Dua ABK yang Lompat dari Kapal China
"Keberhasilan kita dalam menurunkan kurva penyebaran virus corona menjadikan negara kita paling aman di dunia bagi mahasiswa internasional saat ini," tambah Menteri Tehan.
Juru Bicara Oposisi bidang Pendidikan, Tanya Plibersek menyatakan Australia memiliki rekor dalam sektor pendidikan internasional.
"Saya banyak bertemu pemimpin negara-negara di kawasan ini yang senantiasa mengingat masa-masa kuliah mereka di Australia," katanya.
"Australia merupakan negara paling aman di dunia bagi para mahasiswa asing," tambahnya.
Kronologi ketegangan diplomatik
Baca Juga: China Tidak Lagi Pakai Trenggiling Sebagai Obat Tradisional, Ini Alasannya
Pertikaian diplomatik antara kedua negara semakin mencuat ketika Dubes Cheng Jingye melontarkan pernyataan bernada ancaman kepada Australia yang sebelumnya gencar ingin menyelidiki asal-usul penyebaran COVID-19.