Suara.com - Setidaknya 22 korban meninggal dunia akibat runtuhnya gedung apartemen di kawasan Karachi, Pakistan telah ditemukan hingga Rabu (10/6/2020).
Bangunan lima lantai yang menampung sekitar 40 apartemen itu runtuh pada Minggu (7/6/2020). Saat kejadian, 30 orang dikabarkan tengah berada di dalam gedung.
Menyadur Barrons, pihak berwenang pada awalnya menyebut jumlah korban tewas adalah 18 orang hingga Selasa.
Namun satu hari berselang, tepatnya Rabu (10/6/2020) sore WIB, AP News mengabarkan jumlah kobran tewas telah meningkat menjadi 22 orang.
Baca Juga: Pemerintah Takut dengan Seni! Sejarah Musik Indonesia dalam Limitasi Zaman
Muqaddas Haider, seorang pejabat senior kepolisian, mengatakan enam orang yang terluka berhasil diselamatkan sejauh ini.
AP News mealporkan insiden bangunan runtuh bukanlah kejadian langka di Pakistan. Standar keselamatan dan bahan bangunan yang buruk membuat kecelakaan itu kerap terjadi.
Pada Maret lalu, lebih dari dua lusin orang meninggal dunia di kawasan Karachi akibat kecelakaan runtuhnya gedung apartemen.
Otoritas setempat telah menetapkan sekitar 150 bangunan di kawasan Karachi tidak layak huni dan amat berbahaya. Penduduk diminta meninggalkan tempat-tempat tersebut.
"Kami telah mengeluarkan pemberitahuan kepada penghuni gedung ini juga karena tidak layak untuk ditinggali," kata Ali Mehdi, seorang pejabat senior dengan otoritas bangunan setempat.
Baca Juga: Gandeng Polri, Kemenlu Dalami Kasus Dua ABK yang Lompat dari Kapal China