Suara.com - Kebijakan belajar dari rumah selama pandemi Covid-19 tak bisa diterapkan di pelosok negeri, salah satunya Sekolah Dasar Negeri 21 Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Guru di sekolah itu harus berjalan kaki ke rumah para siswa agar mereka tetap bisa belajar.
Guru Kelas II SDN 21 Mattabulu, Sucita Irada Putry terpaksa harus menempuh jarak hingga 1 kilometer berjalan kaki dari rumah siswa ke siswa lainnya.
Perjuangan tersebut harus ia lakukan demi memastikan siswa-siswanya tetap bisa belajar dan naik kelas di tengah pandemi virus corona baru covid-19.
Lokasi desa ini berada di daerah pegunungan. Jaringan internet untuk membantu pembelajaran secara online masih sulit di dapat, terlebih tak semua siswanya memiliki HP sehingga pembelajaran online mustahil untuk dilakukan.
Baca Juga: UU Tentang Keuangan Negara untuk Penanganan Covid-19 Digugat ke MK
"Memang jaringan tidak mendukung. Tidak semua anak juga punya HP," kata Sucita dikutip dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Rabu (10/6/2020).
Sistem belajar dengan mendatangi satu per satu rumah siswa merupakan hasil inisiatifnya.
Ia tak tega bila siswa harus datang ke sekolah setiap hari disaat virus corona sedang merebak.
Inisiatif ini sekaligus dijadikan oleh Sucita untuk mematahkan anggapan guru tidak bekerja selama pandemi.
Ia menegaskan guru-guru di pelosok terus bekerja mendatangi rumah siswa satu per satu untuk memastikan mereka mendapatkan akses pendidikan.
Baca Juga: Temuan Potongan Kaki di Situ Pengarengan, Begini Pengakuan Saksi
"Kami guru di pelosok tetap bekerja, tetap mengajar meski harus ke rumah murid," tuturnya.