Suara.com - Presiden Burundi yang telah memimpin selama 15 tahun, Pierre Nkurunziza, meninggal dunia akibat terkena serangan jantung.
Menyadur BBC, Rabu (10/6/2020), pria berusia 55 tahun ini sempat dilarikan ke rumah sakit setelah kondisinya memburuk pada Sabtu (6/6) lalu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pemerintah, Nkurunzizi jatuh sakit selepas berpartisipasi pada pertandingan bola voli yang diadakan di kota Ngozi.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Nkurunziza dilaporkan mulai pulih pada Minggu (7/6) dan dapat berbicara dengan orang-orang disekitarnya.
Baca Juga: Detik-detik Ditemukan Potongan Kaki Perempuan di Situ Pengarengan Depok
Namun, kondisinya langsung menurun drastis pada Senin (8/6) pagi. Ia disebutkan mengalami serangan jantung meski tim medis telah melakukan upaya resusitasi. Nkurunziza menghembuskan napas terakhir di sebuah rumah sakit kota Karuzi, berdasarkan laporan Al Jazeera.
Pemerintah Burundi menyatakan akan mengadakan masa berkabung nasional selama tujuh hari mulai Selasa (9/6) dengan mengibarkan bendera setengah tiang.
Sementara istri Nkurunziza, Denise, sejak pekan lalu telah menjalani perawatan medis di Kenya. Ia dikabarkan terinfeksi virus corona.
Nkurunziza direncanakan akan mundur dari jabatan Agustus mendatang, setelah Burundi menggelar pemilihan presiden pada Mei lalu.
Presiden yang telah memimpin sejak 2005 ini akan digantikan oleh sekutu politiknya Evariste Ndayishimiye yang dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilu yang diadakan di tengah pandemi virus corona tersebut.
Baca Juga: Sadis, Bintang AC Milan Ini Jadi Korban Perampokan Bersenjata