Suara.com - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi menanggapi tudingan dari warganet yang menyebut dirinya sebagai aktivis 98 yang tidak kuliah.
Menurutnya, semua kebenaran akan muncul dengan sendirinya dan membantah tudingan tersebut. Hal ini disampaikan Teddy dalam cuitan, Rabu (10/6/2020).
"Ternyata semakin dicari kesalahan gue, malah semakin ditemukan kebenarannya. Semua kebenaran itu muncul sendiri dari pihak yang ingin mencari-cari kesalahan gue," cuit Teddy.
Ia melanjutkan, "Mereka yang memframing tapi mereka juga yang menampilkan bukti untuk membantah framing mereka sendiri."
Baca Juga: Madrid Berambisi Jadi Tuan Rumah Final Liga Champions 2019/2020
Teddy menjelaskan bahwa dirinya sempat berkuliah di Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) mulai tahun 1997.
Tapi karena sibuk kerja, bermusik dan mengurus organisasi buruh, kuliah Teddy hanya berjalan 6 semester. Ia akhirnya dinyatakan drop out.
"Mereka frustasi, Gue ternyata kuliah dan gue terlibat dalam pergerakan 98. Mereka cari cara lain, statement gue soal selesai 6 semester tapi tidak selesai tugas akhir, mereka bilang mana ada seperti itu? itu bohong," ujar Teddy.
BACA JUGA: 'Ribut' dengan Teddy Gusnaidi, Jerinx SID Terancam Dilaporkan Banyak Pihak
Ternyata BSI menyatakan hal yang sama dengan Teddy. Melalui akun Twitter resminya, BSI menyatakan meskipun sudah selesai kuliah 6 semester tetap belum dinyatakan lulus jika tidak menyelesaikan tugas akhir.
Baca Juga: Wali Kota Bekasi Kesal Jenazah Corona Dijemput Paksa Keluarga
Maka dari itu, Teddy mengatakan bahwa dirinya tidak mengurus proses akhir kuliah dan tidak mendapat ijazah.