BACA JUGA: Kompak Tolak Rapid Test, Warga Deppasawi Makassar: Kami Takut
Banyak warganet lainnya lantas mulai menambahi komentar hingga mengolok-olok salah penulisan dalam spanduk yang viral ini.
"Nulis rapid test aja gak bener, udah ketauan kapasitasnya," komentar @amibestw****.
"Mungkin maksudnya ravid ahmad," kelakar @imanboer.
Baca Juga: Protes PLN, Netizen: Tukang Las Ditagih Rp20 Juta, Ngelas Kapal Induk?
"Kira-kira kayak gitu beneran ada orang yang se-gak ngerti gitu, atau sengaja difoto dan diuplod biar netizen ngebahas ya?" komentar @docturnal_.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun, banyak warga menolak rapid test lantaran khawatir dinyatakan reaktif lalu diperlakukan seperti layaknya pasien Covid-19 ketika meninggal dunia.
Di antara sejumlah spanduk, ada spanduk yang dengan keras menuliskan "Kalau Ada yang Mau Masuk Memeriksa, Pulang Tinggal Nama".
Dilansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, spanduk tersebut dipasang warga di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, fotonya menjadi perbincangan di grup-grup Whatsapp pada Senin (9/6/2020).
Spanduk tersebut dipasang di lorong-lorong Kelurahan Ballaparang.
Baca Juga: Doa dan Pujian Mengalir dari Pemain Muda Persija untuk Sergio Farias
Warga di sejumlah tempat lain di Makassar ikut memasang spanduk penolakan lantaran menerima informasi tentang rapid test di area permukiman mereka.