“Mari kita berikan pemahaman kepada warga, bahwa jika kita ingin melakukan deteksi virus lebih cepat, maka kita harus lakukan rapid test. Kerjasama penting antara RT/RW, lurah dan camat serta LPM,” katanya.
Ia menegaskan agar warga tidak takut melakukan rapid test karena belum tentu hasilnya reaktif.
“Kalau pun reaktif warga bisa melakukan isolasi mandiri. Isolasi kan juga penting untuk kita tidak menyebarkan virus ke orang-orang tersayang kita. Ini yang harus masyarakat paham dan garis bawahi,” bebernya.
Dengan bantuan LPM, Yusran berharap ada kesadaran dari masyarakat setempat agar tidak mengulangi penolakan rapid test kembali, serta bisa bekerja sama dengan tenaga kesehatan yang bertugas.
Baca Juga: RSKO Rahasiakan Hasil Rapid Test Dwi Sasono, Ada Apa?