Suara.com - Seorang warga Iran yang memberikan informasi ke badan intelijen Amerika Serikat dan Israel mengenai keberadaan komandan Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, akan segera dieksekusi, kata otoritas terkait, Selasa (9/6/2020).
Sebagaimana diberitakan, Soleimani tewas dalam serangan udara dari pesawat nirawak (drone) pada 3 Januari 2020 di Irak. Ia merupakan pimpinan Pasukan Quds, Garda Revolusi Iran.
Washington menuduh Soleimani terlibat sebagai dalang beberapa serangan yang dilakukan organisasi garis keras terhadap tentara AS di kawasan Timur Tengah.
"Mahmoud Mousavi-Majd, merupakan salah satu mata-mata untuk CIA dan Mossad. Ia telah divonis mati. Ia memberikan informasi mengenai keberadaan martir Soleimani ke musuh-musuh kami," kata juru bicara pengadilan Iran, Gholamhossein Esmaili seperti dikutip Antara dari Reuters.
Baca Juga: Mulai 12 Juni, Kereta Api Jarak Jauh Reguler Bakal Dioperasikan
Pejabat setempat tidak menjelaskan apakah kasus Mousavi-Majd terkait dengan pengumuman pemerintah saat musim panas yang menyebutkan aparat telah menangkap 17 mata-mata yang bekerja untuk CIA.
Beberapa dari mereka divonis hukuman mati.
Terbunuhnya Soleimani menyebabkan ketegangan antara Iran dan AS memuncak. Iran membalas insiden itu dengan menembakkan roket ke markas pertahanan AS di Irak.
Beberapa jam setelahnya, tentara Iran yang tengah siaga tinggi, melepas tembakan yang keliru sehingga membuat sebuah pesawat asal Ukraina jatuh. Pesawat itu jatuh setelah lepas landas dari Teheran, Iran.
Baca Juga: Soal Parade Juara Liverpool, Klopp: Bisa Ditunda Musim Depan