"Sudah mulai terlihat yang namanya nasionalisme vaksin dan hal ini cukup meresahkan."
"Idealnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menetapkan pedoman yang dapat berlaku secara global, namun, menurut perkiraan saya, hal ini tidak akan terjadi sekarang," kata dia, merujuk pada hubungan Presiden AS Donald Trump dengan organisasi tersebut yang kurang baik.
Thomas mengatakan dunia sudah belajar dari kejadian di tahun 2009, di mana "negara kaya" membeli vaksin H1N1 atau flu babi, sehingga menelantarkan "negara miskin".
"Ini adalah sesuatu yang memicu pertumpahan darah," kata dia.
Baca Juga: Jika Vaksin Ditemukan Ekonomi Indonesia Bisa Bangkit, Tapi Kapan?
"Menurut saya kini sudah muncul pemahaman bahwa kita harus mengutamakan unsur solidaritas global."