Para ahli berpendapat vaksin ini seharusnya digunakan terlebih dahulu oleh anggota masyarakat yang termasuk dalam kategori rentan.
"Tidaklah sulit untuk mengetahui siapa kelompok golongan rentan ini. Umumnya adalah generasi tua dan orang-orang yang menderita penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi," kata Profesor Jonathan.
"Dan pekerja di bidang essential [atau penting], militer, polisi, pemadam kebakaran. Barulah setelah itu orang-orang lain."
Menurut pernyataan dari Departemen Kesehatan Australia, percakapan tentang penentuan kelompok yang diprioritaskan dan bagaimana cara menyalurkan vaksin masih berlangsung.
Baca Juga: Jika Vaksin Ditemukan Ekonomi Indonesia Bisa Bangkit, Tapi Kapan?
"Seiring bermunculannya dengan kandidat vaksin yang menjanjikan, keputusan tentang pelaksanaan program imunisasi nasional [di Australia] akan ditentukan oleh Kabinet Nasional, berdasarkan anjuran dari Komite Pimpinan Perlindungan Kesehatan Australia," bunyi pernyataan tersebut.
"Keputusan akan dibuat berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang ada, analisa risiko pada kelompok rentan secara relatif, dan juga persediaan vaksin di waktu tertentu."
Salah satu dari mereka yang diutamakan adalah para manula yang masuk ke dalam kelompok yang rentan.
Akankah ada elitisme?
Professor Jonathan meyakini negara-negara 'elite' adalah yang akan terlebih dahulu mengakses vaksin ketika sudah mulai beredar.
Baca Juga: Pakar: Vaksin Covid-19 di China Akan Tersedia Kisaran September
"Negara kelas atas — mereka ada di posisi terbaik. [Semuanya akan] mengikuti di mana uang berada," kata dia.