Suara.com - Sebuah kejadian kocak baru-baru ini terjadi di Pasar Ampera, Bengkulu Selatan. Seorang pedagang sayur yang lapaknya laris manis dikunjungi pelanggan mendadak kena amuk pedagang lainnya.
Pedagang yang mengamuk itu merasa tidak terima karena lapaknya sepi sementara lapak sebelah justru ramai oleh pembeli. Namun, usut punya usut ternyata pedagang yang lapaknya laris itu tak lain adalah Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.
Ia sengaja menyamar sebagai pedagang sayur untuk memberikan sosialisasi penerapan new normal atau normal baru kepada para penjual dan pembeli di Pasar Ampera.
"Sabar pak. Viral video bupati menyamar jualan sayur dilabrak pesaing: jangan beli jika dia tidak pakai masker," tulis @gabutempire_ via Instagram.
Baca Juga: Carrie Lam: Banyak Masalah yang Harus Dihadapi Hong Kong
Dalam video tersebut, Bupati Gusnan yang tengah menyamar sebagai pedagang sayur tampak mengenakan masker dan pelindung wajah atau face shield sambil sibuk melayani pembeli.
Tak berapa lama setelahnya, tiba-tiba pedagang sayur yang berjualan di sampingnya protes. Ia marah-marah karena tak terima lapaknya sepi.
Dari protes inilah, ia kemudian mengatakan kepada para calon pembeli agar jangan membeli barang dagangan dari penjual yang tidak memakai masker dan pelindung wajah. Menurutnya, hal itu berbahaya karena bisa jadi menjadi sarana penyebaran virus corona.
"Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengkampanyekan social distancing untuk mencegah penularan Covid-19 dengan cara unik. Gusnan menyamar jadi pedagang di pasar. Awalnya tidak ada pedagang yang tahu pria yang mengenakan masker tersebut adalah bupati," tulis @gabutempire_.
Baca Juga: Tak Ada Jaga Jarak saat Warga Antre BST, Ganjar Pranowo Soroti Petugas