Suara.com - Akibat pandemi virus corona, kaum nudis di Florida mungkin tak bisa sepenuhnya melakukan kebiasaan telanjang. Salah satunya karena ada anjuran untuk memakai masker sebagai upaya untuk menekan sebaran virus.
Menyadur Washington Post, industri resor nudis di Florida kini tengah kewalahan dihantam pandemi, terlebih saat pemerintah memberlakukan anjuran pembatasan.
Kendati demikian, beberapa resor nudis di Florida, di tengah masa pelonggaran pembatasan ini, mulai berusaha untuk kembali bangkit dengan menerapkan sejumlah aturan baru.
Resor nudis Lake Como, Cypress Cove, Hidden Lake, hingga Bare Buns Cafe, merupakan beberapa resor untuk kaum nudis yang mulai berusaha untuk beroperasi kembali. Beberapa diantaranya buka kembali sejak Mei.
Baca Juga: Manggung Seperti Frank Sinatra, Impian Benny Likumahuwa yang Belum Terwujud
"Kami berada dalam fase pertama dari rencana pembukaan kembali yang terdiri dari empat fase, di mana fase keempat merupakan saat semuanya kembali normal, tetapi apakah kita benar-benar akan mencapai itu, tidak ada yang tahu," ujar Mike Kush, direktur pemasaran Lake Como.
Akibat pandemi Covid-19, resor Lake Como harus membatalkan tiga acara besar tahunan, termasuk lomba lari Dare to Go Bare 5K Run, yang biasanya menarik 150 peserta nudis.
Membuka kembali resor nudis di tengah pandemi, berarti harus menerapkan sejumlah aturan baru. Salah satunya, orang-orang nudis yang biasanya berjalan-jalan tanpa mengenakan sehelai kain, kini harus memakai masker saat jalan-jalan.
"Kita akan memiliki bekas berjemur, tapi di tempat yang berbeda," ujar Erich Schuttauf, direktur eksekutif Asosiasi Rekreasi Nudis Amerika.
Senada, seorang nudis yang tinggal di resor Cypress, Roe Ostheim juga merasakan perbedaan rutinitas saat pandemi. Biasanya, ia akan menghabiskan waktu dengan bertelanjang sambil bermain tenis, golf dan pickeball.
Baca Juga: Calon Jemaah Haji 2020 Batal Berangkat, Menag: Pengembalian Dana 9 Hari
Namun akibat wabah Covid-19, ia harus puas hanya dengan bersepeda keliling resor selama dua bulan belakangan. Meskipun begitu, ia mengaku tidak keberatan.
"Saya merasa lebih aman di sini dari pada di tempat lain," ujar Ostheim yang kemudian mengatakan bahwa penduduk resor saling mengenal satu sama lain.
Pria pensiunan Skotlandia ini juga menyebut beberapa warga sempat mengeluh karena resor menutup gym dan adanya persyaratan menggunakan masker di area umum.
Penduduk lain, Carolyn Hawkins, mengatakan dirinya tak pernah mengalami masa yang menurutnya aneh ini. Dulu saat ada warga lain yang ingin masuk, kenangnya, ia akan dengan senang hari mempersilakan, namun saat ini berbeda.
"Aku tidak pernah membiarkan siapa pun masuk ke rumahku," katanya.
Pun ia menyebut, kolam renang resor yang baru dibuka kembali kini menerapkan aturan seperti pembatasan pengunjung hanya 10 orang dan jaga jarak sejauh 1,8 meter. "Ini cukup menantang," sambungnya.
Resor Caliente Club, yang diklaim sebagai 'resor nudis terpanas di Florida', juga menerapkan deretan aturan baru saat mulai dibuka kembali pada 11 Mei lalu.
Diantaranya, peningkatan pembersihan, penggunaan alat makan sekali pakai, papan menu menggantikan buku menu makanan, hingga cek suhu menggunakan kamera termal.
Menyorot bisnis rekreasi nudis di Florida, sebuah penelitian oleh Universitas Sait Leo menyebutkan kunjungan kaum nudis telah menyumbang lebih dari 7 miliar dolar AS ke kantong ekonomi Florida.
Nudisme sendiri hadir di Amerika sejak 90 tahun silam. Budaya ini dibawa oleh imigran Jerman yang percaya bhawa cara terbaik untuk berinteraksi dengan alam adalah dengan bertelanjang.
Florida sendiri merupakan negara bagian di AS yang memiliki jumlah resor nudis terbanyak, dengan total 29 tempat rekreasi nudis yang terdaftar.