Kesakitan, Pria Ini Masukkan Charger HP ke Kemaluan untuk Puaskan Hasrat

Selasa, 09 Juni 2020 | 15:50 WIB
Kesakitan, Pria Ini Masukkan Charger HP ke Kemaluan untuk Puaskan Hasrat
Ilustrasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria asal India ketahuan memasukkan sebuah charger handphone ke dalam kemaluannya untuk memuaskan hasrat, setelah ia mengeluh sakit dan memeriksakannya ke dokter.

Menyadur New York Post, seorang asal pria yang tidak diketahui identitasnya, ketahuan memasukkan alat pengisi baterai atau charger telepon ke dalam penisnya. Ia lakukan hal tersebut untuk memuaskan hasrat seksualnya.

Pria tersebut berusaha menyembunyikan hal tersebut ketika dia memeriksakan ke dokter bulan lalu.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut diketahui ada sebuah benda asing di dalam tubuhnya.

Baca Juga: Bunuh 3 Orang, Harimau di India Dihukum Kurungan Seumur Hidup

Dr. Walliul Islam mengatakan pada CNN, awalnya ia membuatkan resep obat pencahar kepada pria tersebut karena mengeluh sakit di bagian perut.

Tetapi, dia kembali ke rumah sakit lima hari kemudian dan masih mengeluhkan sakit.

Islam, seorang ahli bedah di rumah sakit di India timur, mengatakan bahwa benda tersebut tidak kunjung keluar meskipun sudah diberi obat.

"Ketika pasien mengeluh sakit parah, kami memutuskan untuk melakukan operasi dan menemukan bahwa tidak ada apa pun di ususnya," kata Islam dikutip dari New York Post.

Baru ketika pria tersebut diperiksa melalui sinar X, dokter menemukan pengisi daya telepon atau charger di dalam kandung kemihnya, yang terhubung ke penis melalui uretra.

Baca Juga: Viral Ustaz Keliling Bantu Kuil dan Keluarga Keturunan India saat Wabah

"Saya pernah membaca bahwa orang-orang biasa mendapatkan kepuasan seksual dengan memasukkan sebuah benda melalui penis. Ini adalah salah satu contoh kasusnya, dan psikiater dapat membantunya untuk sembuh dari hal tersebut." kata Islam.

Menurut keterangan sang dokter bedah, kondisi pria tersebut telah pulih. Namun sang dokter menyayangkan sikap pria tersebut yang tidak mau jujur dari awal.

"Jika ia jujur dari awal, maka itu akan menyelamatkan kami dari masalah dan kami dapat memberikan penanganan lebih cepat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI